JAVAFX – Pair GBP/USD bergerak turun tertekan dibawah level psikologis 1.2500 pada hari Senin karena dipengaruhi perkembangan politik di Inggris terkait Brexit. Perkembangan terbaru, dimana Menteri Luar Negeri Inggris, Alan Duncan mengundurkan diri dari jabatannya, dan hal ini menjadi salah satu pemicu melemahnya poundsterling.
Berita pengunduran diri Menteri Luar Negeri datang setelah laporan baru lainnya yang menyarankan anggota kunci Tory – termasuk kanselir Inggris Philip Hammond, dan menjelang hasil dari kontes kepemimpinan UK Tory pada hari Selasa yang menambah pesimisme baru-baru ini.
Sentiment negative untuk poundsterling juga datang dari Lembaga MIESR yang mengatakan bahwa ada kemungkinan 25% bahwa Brexit mungkin telah mendorong ekonomi Inggris ke dalam resesi. NIESR lebih lanjut menambahkan tentang kemungkinan penurunan ekonomi yang parah dalam kasus Brexit yang kacau dan tidak ada kesepakatan.
Mengingat bahwa tokoh garis keras Boris Johnson tetap menjadi pelopor sebagai calon Perdana Menteri Inggris berikutnya, dimana ini menjadi berita utama yang terus memeicu spekulasi bahwa Inggris mungkin akan keluar dari UE pada 31 Oktober.
Pair GBP/USD Senin sore bergerak turun menyentuh level terendah 1.2460 dan berpotensi terus tertekan lebih lanjut.
Analis JAVAFX
Swendy