Para pemimpin G-7 pada Minggu (16/6) berjanji untuk menggalang dana dari pihak swasta dan publik sebesar $600 miliar atau lebih dari Rp8.000 triliun dalam lebih dari lima tahun ke depan untuk membiayai proyek infrastruktur yang diperlukan di negara-negara berkembang dan menyaingi proyek Sabuk dan Jalan milik China yang bernilai triliunan dolar.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan para pemimpin negara anggota G-7 lainnya meluncurkan “Kemitraan bagi Infrastruktur dan Investasi Global” pada pertemuan tahunan mereka yang tahun ini diadakan di Schloss Elmau, Jerman selatan.
Biden mengatakan AS akan memobilisasi Rp200 miliar atau hampir Rp3.000 triliun dalam bentuk hibah, dana federal dan investasi swasta selama lima tahun untuk mendukung proyek-proyek di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang membantu mengatasi perubahan iklim serta meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender, dan infrastruktur digital.
“Saya ingin tegaskan.
Ini bukan bantuan atau amal.
Ini adalah investasi yang akan menghasilkan keuntungan bagi semua,” ujar Biden.
Ia menambahkan bahwa investasi itu akan memungkinkan negara-negara untuk “melihat manfaat konkret dalam bermitra dengan negara-negara demokrasi.” Biden mengatakan ratusan miliar dolar lagi dapat datang dari sejumlah bank pembangunan multilateral, institusi keuangan pembangunan, dana kesejahteraan dan lain-lain.