G7 Susun Rencana Untuk Melunakkan Ekonomi Global

0
98

JAVAFX – Kelompok negara yang tergabung dalam G7 saat ini sedang menyusun pernyataan tentang bagaimana mereka berencana untuk melunakkan pukulan ekonomi global sebagai dampak dari virus corona dan mengoordinasikan penurunan suku bunga bank sentral.

Dikutip dari lama Reuters, salah seorang anggota G7 mengungkapkan bahwa dalam pernyataan yang diharapkan pada hari Selasa atau Rabu, negara-negara G7 akan berjanji untuk bekerja sama untuk mengurangi kerusakan ekonomi mereka dari epidemi yang terus menyebar cepat hingga keseluruh dunia.

Amerika Serikat yang sebagai ketua G7 pada tahun ini mengatakan menteri keuangan dan gubernur bank sentral akan mengadakan konferensi pada hari Selasa pagi untuk membahas langkah-langkah untuk menangani epidemi dan dampak ekonominya.

Pasar keuangan global telah merosot tajam pada hari Senin kemarin karena bank sentral dari Jepang, Inggris dan Prancis mengikuti jejak Federal Reserve dengan mengatakan mereka siap untuk mendukung ekonomi global.

Bursa saham global dan harga minyak memperpanjang rebound mereka pada hari perdagangan hari Selasa (3/3) di tengah meningkatnya spekulasi pembuat kebijakan di seluruh dunia akan bergerak untuk mengurangi dampak ekonomi dari penyebaran wabah virus corona.

Bank Sentral Eropa pada hari Senin bergabung dengan beberapa bank sentral lainnya yang menandakan kesiapan untuk menghadapi ancaman ekonomi dari dampak penyebaran Covid-19 yang kian meluas di seluruh dunia.

Pesan sebelumnya dari Federal Reserve AS bahwa ia siap untuk bertindak membebani greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hampir delapan kali lebih banyak kasus telah dilaporkan di luar China seperti di dalam 24 jam sebelumnya, menambahkan bahwa risiko penyebaran virus corona sekarang sangat tinggi di tingkat global meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini berhenti menyebutnya sebagai pandemi.

Pada sebuah briefing di Jenewa, dia mengatakan wabah di Korea Selatan, Italia, Iran dan Jepang adalah kekhawatiran terbesar, tetapi ada bukti bahwa pengawasan ketat bekerja di Korea Selatan, negara yang paling parah terkena dampak di luar China, dan epidemi dapat diatasi sana.

Langkah panik oleh pembuat kebijakan mencerminkan kekhawatiran yang berkembang bahwa gangguan terhadap rantai pasokan, output pabrik dan perjalanan global yang disebabkan oleh epidemi baru dapat memberikan pukulan serius bagi ekonomi dunia yang berusaha untuk pulih dari perang perdagangan AS-China.

Ketua Fed Jerome Powell, Gubernur Bank Jepang Haruhiko Kuroda dan Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde juga akan bergabung dengan menteri keuangan dan gubernur bank sentral G7 lainnya. Virus, yang telah menyebar ke 60 negara, telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan meningkatkan rantai pasokan global.