Hari ini, bank sentral Amerika, The Federal Reserves/The Fed telah merilis notula rapat (minutes of meeting) edisi Januari 2020. Dalam rapat tersebut, Ketua Jerome Powell dan anggota-anggota The Fed lainnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 1,5-1,75%.
Peserta rapat FOMC melihat aktivitas ekonomi lebih baik di bandingkan sebelumnya dan kebijakan moneter yang di tempuh saat ini yaitu mempertahankan suku bunga di bulan depan masih cukup baik untuk di jalankan. Menurut CME Fedwatch, probabilitas suku bunga The Fed dipertahankan pada rapat FOMC tanggal 18 Maret 2020 mencapai 90%.
Pelaku pasar mencoba mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter ke depan. Powell pernah menyatakan bila Amerika menghadap krisis, The Fed lebih mengarah kepada kebijakan untuk melakukan stimulus secara agresif dengan membeli obigasi pemerintah (Quantitative Easing/QE) daripada menurunkan suku bunganya.
Saat ini, tanpa penurunan suku bunga acuan, berinvestasi di dolar AS masih menguntungkan. Ini membuat dolar AS tetap menjadi pilihan investor. Menurut Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone yang berbasis di Melbourne dalam pemberitaan Reuters mengatakan bahwa AS ibarat baju yang tidak terlalu kotor atau rumah yang masih lumayan bagus di lingkungan kumuh sehingga untuk dijadikan destinasi investasi, AS masih lumayan lebih baik di bandingkan negara-negara lainnya.
Sejak 3 Februari dolar index terlihat terus menguat sampai hari ini dari level 97.37 ke level 99.72. Jika koreksi turun dolar index yang terjadi saat ini tidak dapat menembus level 99.50 di bawah bolinger tengah 20 time frame H1 maka dolar index akan kembali naik menuju level 99.75 hingga level 97.90 pada bolinger atas 20 daily.