Inggris telah merilis data Final Services PMI yang di rilis naik sore tadi dari 47.0 ke 47.1. Namun data ini ternyata masih belum kuat menggerakkan pasar. Kondisi bursa saham di Eropa dan Inggris yang mixed menahan penguatan GBPUSD terlebih lagi setelah positifnya data Non-farm Employment dan turunnya tingkat pengangguran di Amerika akhirnya semalam juga tertahan oleh semakin tingginya masyarakat Amerika yang terinfeksi Coronamengalami peningkatan. Bahkan WHO juga menyarankan agar lockdown kembali di adakan di beberapa negara yang jumlah orang terinfeksinya bertambah.
Kekhawatiran akan gelombang pandemi ini menyebabkan 12 negara bagian di Amerika Serikat menunda di bukanya perekonomian mereka akibat peningkatan covid-19 ini. AS melaporkan ada lebih dari 55.000 orang terinfeksi baru pada hari Kamis kemarin dan menjadi rekor tertinggi jumlah orang yang terinfeksi Covid-19.
Saat ini GBPUSD terkonsolidasi antara level 1.2435-1.2486. Namun, karena kondisi peningkatan pandemi Virus Corona di beberapa negara besar ekonominya, maka ada kecenderungan GBPUSD akan terdorong melemah. GBPUSD di prediksi bisa turun menuju S2 di level 1.2410 jika GBPUSD kuat menembus level 1.2435 pada S1.
