Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Senin (14/9) berjanji akan memprioritaskan pembelian vaksin COVID-19 yang akan disediakan oleh Rusia atau China, sambil menyinggung perusahaan farmasi negara barat yang meminta uang muka untuk penawaran mereka.
Duterte mengaku optimistis bahwa negara Asia Tenggara itu, yang mencatat jumlah kasus COVID-19 tertinggi di kawasan dengan hampir 266.
000 kasus, akan kembali normal pada Desember.
Ia menggantungkan harapannya pada ketersediaan vaksin.