JAVAFX- Federal Reserve memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Januari dan berjanji bahwa langkah di masa depan akan dilakukan dengan sabar dan dengan memperhatikan bagaimana kondisi ekonomi yang berkembang. Dalam sebuah pernyataan hari Rabu, bank sentral memutuskan dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga kebijakan dalam kisaran antara 2,25 – 2,50 persen.
Keputusan tersebut datang bersama dengan pernyataan terpisah pada neraca Fed yang mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan akan mempertimbangkan untuk menyesuaikan pengurangan portofolio obligasi bank sentral jika kondisinya memungkinkan. Keputusan mempertahankan tingkat suku bunga sudah seperti yang di perkirakan para pengamat yang berdasarkan dari pernyataan Fed Powell pada akhir tahun yang cenderung dovish. Melihat pada kondisi ekonomi AS yang sudah berjalan baik maka kenaikan suku bunga perlu disesuaikan dengan kondisi ekonomi negara berkembang yang tampak melambat.
Pasca FOMC Rabu malam, pasar finansial global bereaksi dengan menyambut baik keputusan tersebut. Pasar saham Asia kompak menguat dimana Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik ke level tertinggi sejak 4 Oktober dan saat ini naik 0,35 persen pada hari itu. Indeks Shanghai Composite melaporkan kenaikan 0,46 persen, sementara saham di Jepang dan Australia masing-masing menambahkan 0,8 persen dan 0,20 persen. Sementara itu, Kospi Korea Selatan saat ini turun 0,10 persen.
Dolar AS terpukul melemah terhadap semua mata uang utama dan emas. Harga emas atau Gold bahkan mencetak level tertinggi 1323.20.
Analis JAVAFX