JAVAFX – Harga emas menguat di atas $ 1.400 per ounce pada hari Senin (08/07/2019), dibantu oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan tetap pada jalurnya dimana suku bunga akan dipangkas pada bulan ini meskipun data pekerjaan AS yang kuat dan karena pertumbuhan global masih ada. Dalam perdagangan di pasar spot, harga emas naik 0,4% ke $ 1,404.48 per ons, sementara dalam perdagangan di bursa berjangka harga emas AS naik 0,5% menjadi $ 1,407.5 per ounce.
The Fed kemungkinan akan akan tetap memangkas suku bunga sedini bulan ini dan di lingkungan itu, emas sebagai aset tidak menghasilkan harus berbuat lebih baik dan akan lebih menarik bagi investor di dunia dengan suku bunga yang lebih rendah.
Memang data nonfarm payroll AS yang lebih bagus dari perkiraan, memberikan peluang ditunda atau dihapuskannya peluang pemangkasan dalam pertemuan FOMC 30-31 Juli nanti. Keyakinan pasar bersumber dari kenaikan upah yang hanya berlangsung secara moderat dan data lain yang menunjukkan ekonomi AS kehilangan momentumnya. Ini berarti bank sentral masih diperkirakan akan menurunkan suku bunganya. seperempat poin.
Kenaikan harga emas dalam perdagangan diawal minggu ini sebagian dibantu oleh saham global yang lemah. Emas terbantukan dan pulih sedikit dari penurunan lebih dari 1% pada hari Jumat setelah data pekerjaan AS. Ketahanan bullion, yang mampu dengan cepat pulih di atas $ 1.400 meskipun data AS lebih baik dari yang diharapkan, mengkonfirmasikan minat besar para investor untuk emas dalam skenario ini. Ambang psikologis $ 1.400 sekarang bekerja sebagai level support, sementara $ 1.440 adalah level kunci resistensi baru.
Pasar juga menantikan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS yang akan disampaikan saat melakukan laporan tengah tahun di Kongres AS, pada Rabu dan Kamis besok. Powell diperkirakan akan memberikan isyarat lebih lanjut tentang prospek jangka pendek untuk kebijakan moneter.
Disisi lain, pemangkasan suku bunga oleh Fed juga dapat mendorong bank sentral China untuk memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam empat tahun untuk mendukung ekonomi yang melambat, kata para analis, yang bergabung dengan negara-negara besar lainnya dalam pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion non-menghasilkan dan membebani dolar, membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Dengan segala kekhawatiran yang meningkat saat ini, emas tampak sebagai pilihan yang menarik sebagai diversifikasi investasi. (WK)