Pemerintah Amerika menetapkan bahwa satu suntikan vaksin Covid-19 buatan Johnson & Johnson aman dan memberikan perlindungan parsial terhadap penyakit itu.
Dalam analisa yang dirilis hari Rabu (24/2), Badan Urusan Pangan & Obat-Obatan Amerika (FDA) mengatakan dalam pengujian global untuk mencegah kasus Covid-19 yang moderat hingga kasus yang parah, vaksin itu 66% efektif melawan virus corona.
Perusahaan Amerika itu bulan lalu mengatakan hampir 44.000 orang ikut berpartisipasi dalam uji coba itu.
Efektivitas vaksin itu di Amerika antara 66 – 72 persen, sementara di Amerika Latin dan Afrika Selatan 57%.
Meskipun tingkat efektifitas vaksin itu tampak tidak sebaik yang dihasilkan vaksin Moderna dan Pfizer, hasil pengujian medis itu membuka jalan bagi persetujuan aksi pemerintah untuk penggunaan darurat vaksin ketiga itu secara lebih mudah.
Analisis FDA juga mengatakan vaksin Johnson & Johnson dapat membantu mempercepat upaya vaksinasi karena cukup diberikan satu kali; tidak seperti vaksin Moderna dan Pfizer yang harus diberikan dalam dua dosis dengan rentang waktu tertentu.
Panel pakar independen FDA akan melangsungkan pertemuan hari Jumat (26/2) untuk memutuskan apakah akan menyetujui vaksin Johnson & Johnson ini atau tidak.
Setelah itu FDA baru akan memutuskan akan mengotorisasi vaksin itu atau tidak, sebagaimana yang dilakukan ketika menyetujui vaksin Moderna dan Pfizer.
Keputusan final diperkirakan akan dicapai dalam beberapa hari ke depan.
Keberadaan vaksin ketiga untuk melawan pandemi virus corona ini akan mendorong upaya vaksinasi di seluruh Amerika yang sudah diperlambat dengan perubahan cuaca dan isu logistik lainnya, sementara jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus mematikan ini sudah melampaui 500.000 orang.
Kalau pun FDA memberikan persetujuan akhir untuk vaksin Johnson & Johnson itu, persediaan vaksin di Amerika diperkirakan tidak akan meningkat secara signifikan dalam waktu dekat.
Hanya beberapa juta dosis vaksin yang diperkirakan siap untuk dikirim pada minggu pertama setelah disetujui FDA.
Johnson & Johnson awal pekan ini mengatakan pada Kongres bahwa mereka berharap dapat menyiapkan 20 juta dosis vaksin pada akhir bulan Maret dan 100 juta dosis vaksin pada musim panas nanti.
Sejauh ini sekitar 45 juta warga Amerika telah divaksinasi dosis pertama vaksin yang disetujui sebelumnya, dan hampir 20 juta telah menerima dosis kedua untuk mendapat perlindungan penuh.
Badan Kesehatan Dunia WHO dan sejumlah negara Eropa juga sedang mempertimbangkan vaksin Johnson & Johnson yang berencana memproduksi sekitar 500 juta dosis vaksin di seluruh dunia pada akhir tahun nanti.