Evaluasi OPEC Tahan Penguatan Harga Minyak

0
111

JAVAFX – Evaluasi OPEC tahan penguatan harga minyak pada perdagangan Jumat akhir pekan sore ini investor menantikan apakah ada perubahan waktu tentang pemangkasan produksi minyak 1,8 juta barel perhari.
Faktor tersebut membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat tipis $0,12 atau 0,24% di level $50,67 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak November di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat tipis $0,06 atau 0,11% di harga $56,49 per barel.
Faktor menunggu ini membuat investor tidak berani melakukan aktivitas yang cukup banyak dalam perdagangan akhir pekan ini, namun sangat diharapkan bahwa di akhir mingguan ini harga minyak diharapkan masih berakhir positif kembali. Sejauh ini, harga minyak sudah mengalami kenaikan lebih dari 15% sejak awal tahun perdagangan.
Hal tersebut tidak dapat dipungkiri disebabkan oleh akan naiknya permintaan minyak di seluruh dunia yang dilaporkan IEA bahwa akhir tahun ini ada kenaikan permintaan minyak sebesar 17% atau naik sekitar 1,7 juta barel perhari. Selain itu perimbangannya bahwa sisi produksi minyak khususnya dari OPEC juga sudah ada tanda-tanda mulai lemahnya produksi dan ekspor minyaknya.
Tingginya persediaan minyak mentah dan turunnya minyak suling di AS yang disebabkan datangnya badai-badai yang membuat hampir seperempat kilang eksplorasi minyak dan pengolahan minyak AS mengalami penutupan, juga merupakan pendorong harga minyak dunia. Namun sekarang mulai beroperasi kembali sehingga EIA menyatakan bahwa produksi minyak mentah AS naik 157 ribu barel perhari menjadi 9,510 juta barel perhari.
Beberapa hari ini, minyak menguat tajam setelah pernyataan Menteri Minyak Irak Jabbar al-Luaibi bahwa produksi minyak bulanannya sekarang berada di angka 4,3 juta barel perhari, atau lebih kecil dibandingkan Mei dan Juni lalu yang mencapai hampir 4,5 juta barel perhari. Sejauh ini produksi minyak Irak masih 260 ribu barel perhari, masih diatas kesepakatan dengan OPEC yang membatasi Irak memproduksi hanya 230 ribu barel perhari. Sedangkan ekspor minyak Arab Saudi juga mengalami penurunan yang sebelumnya 6,889 juta barel di Juni lalu menjadi 6,693 juta barel pada bulan Juli.
Al-Luaibi menyatakan bahwa didalam rapat evaluasi hari ini, sebagian besar anggota OPEC menginginkan perpanjangan waktu kesepakatan pemangkasan produksi minyak yang sebelumnya sampai Maret 2018, diperpanjang antara 3 hingga 4 bulan. Sebagian juga menurutnya ada yang ingin diperpanjang hingga akhir tahun 2018.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: CNN Indonesia