Departemen Tenaga Kerja AS merilis angka tenaga kerja Non-pertanian (Non-farm payrolls/NFP) yang bertambah sebanyak 263.000 tenaga kerja, di bawah prediksinya di 275.000 pekerjaan. Namun, angka pengangguran AS per September 2022 menurun ke 3,5% dari 3,7% pada bulan sebelumnya.
Namun, data tenaga kerja AS yang cukup baik ini, ternyata tidak berakibat baik, malahan menjadi katalis negatif, karena data tenaga kerja AS tersebut menandakan bahwa ekonomi AS tetap tangguh meskipun The Fed telah agresif menaikkan suku bunga untuk memperlambat ekonomi.
Pasar tenaga kerja AS yang tangguh, tentunya akan membuat angka inflasi sulit melandai dan turut menekan The Fed untuk kembali agresif pada pertemuan selanjutnya pada November 2022. Kekhawatiran bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunganya, telah membuat saham-saham di bursa Eropa turun dan mata uang Euro terus merosot terhadap Dolar AS.
EURUSD hari ini saja telah anjlok 0.9680 dari pembukaannya di 0.9731. EURUSD di prediksi bisa terus anjlok ke level 0.9600 hingga level 0.9550 dalam beberapa hari ini.
