JAVAFX – Harapan atas perkembangan sengketa perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia, yaitu AS dan Cina pada hari Selasa kemarin sempat menyeruak, setelah Bloomberg melaporkan bahwa negosiasi—yang gagal pada bulan Mei lalu—akan dianggap sebagai dasar dalam memutuskan apakah tarif AS di Cina akan dibatalkan
Namun, optimisme yang baru mencuat tersebut nampaknya kembali tertunda menyusul keputusan Senat AS yang secara bulat mengeluarkan RUU yang bertujuan melindungi hak asasi manusia di Hong Kong
Sehingga atmosfir ketidakpastian terkait prospek kesepakatan perdagangan antara AS dan Cina kembali menyelimuti pasar uang dan secara langsung berimbas pada performa EURUSD.
Di sisi lain, sikap antisipasi para trader dan investor terhadap event krusial pada hari Kamis dini hari nanti (21 November 2019) jam 02.00 WIB berkenaan dangan rilisan risalah FOMC Minutes, juga mempengaruhi pergerakan EURUSD yang terdeteksi sedang menapaki fase koreksi turun , setelah empat candle daily terakhir mengindikasikan empat hari secara bersinambung EURUSD terus menguat.
Dari dimensi teknikal; bila fase koreksi turun EURUSD berlanjut di bawah 1.10523, akan menjadi titik picu menuju 1.10311. Ekstensi dominasi sellers di bawah 1.10311 akan memulihkan perspektif bias bearish EURUSD, dengan sasaran berikutnya 1.09877-1.09664. Support kuat short term pada area 1.09279-1.09022.
Sebaliknya, bila rebound di atas 1.10947 disertai ekstensi dominasi buyers akan memperkuat bias bullish EURUSD. Target selanjutnya 1.11159, lalu 1.11299-1.11388. dan 1.11564. Resisten kuat short term pada area 1.11692-1.11780