JAVAFX – Berita forex di hari Senin(20/11/2017), euro tergelincir dengan gagalnya Merkel membentuk koalisi pemerintahan baru di Jerman pada perdagangan siang ini, sehingga muncul ancaman akan diulangnya pemilu baru di Jerman sehingga akan menunda beberapa progres kemajuan ekonomi zona euro.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak menekan kepada mata uang dunia khususnya euor yang mengalami tekanan sejak tadi pagi. Sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1735 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1788. USDJPY untuk sementara berada di level 112,05 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 112,08. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7558 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7564.
Kondisi politik yang tidak menentu tentu membuat seluruh zona euro sedang panas dingin melihat kondisi politik negara terkuat ekonominya di Eropa tersebut, karena maju mundurnya ekonomi dan politik Jerman tentunya sangat berpengaruh cukup kuat ke seluruh Eropa juga.
Merkel telah gagal membentuk 3 koalisi pemerintahan baru sebagai syarat bagi negara tersebut untuk menjalankan pemerintahan yang baru. Mandat Angela Merkel sedang dikembalikan ke presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, untuk menjalankan pemilu yang baru untuk mencari parati mayoritas di sistem pemerintahan Jerman. Hal ini tentu akan menunda progres jalannya segala bentuk sisi kehidupan Jerman yang baru sehingga tentu pula sisi ekonomi Eropa juga akan terimbas.
Faktor situasi di Eropa sendiri pasca dikuranginya paket stimulus ekonomi Eropa di rapat suku bunga bank sentral Eropa terakhir memang masih membuat situasi ekonomi di Eropa dirasa kurang begitu menyakinkan investornya dimana dengan tertundanya pengurangan paket stimulus tersebut maka kenaikan suku bunga ECB akhirnya juga ikut tertunda. Kemungkinan besar suku bunga Eropa baru berubah pada 2019 nanti, sehingga euro sangat rentan untuk mengalami kontraksi. Seperti kita ketahui bahwasanya suku bunga yang tidak jadi naik membuat mata uangnya tertekan.
Sebetulnya kondisi ekonomi Eropa sendiri berangsur-angsur juga mulai pulih dari kondisi yang buruk dibanding beberapa tahun terakhir dimana saat itu beberapa negara anggotanya terancam akan gagal bayar surat hutangnya sehinga bank sentral Uni Eropa turun tangan mengeluarkan paket bantuan ekonomi untuk menstabilisasi ekonominya dengan nama European Stability Mechanism bernilai €60 milyar dan menurunkan suku bunganya hingga nol persen atau zero interest rate policy.
Usaha ECB lambat laun menampakkan hasilnya dengan arahan dari Goldman Sachs bahwa ekonomi Jerman di kuartal ketiga lalu sudah tumbuh 0,8%. Sekarang setelah fokus dengan kegagalan Merkel, maka pasar akan melihat Mario Draghi yang akan menjabarkan kondisi moneternya kehadapan parlemen Uni Eropa nanti malam.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News