Euro Mulai Hadapi Tekanan Dari Greenback

0
353

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(1/2/2018), euro mulai hadapi tekanan dari greenback pada perdagangan hari ini dengan nada pergerakan sedikit melemah sebagai bagian aksi ambil untung sejenaknya setelah semalam the Fed mengisyaratkan bahwa inflasi AS masih akan terus mendukung kenaikan suku bunganya lebih lanjut.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak menguat terhadap euro dan mata uang Asia dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2414 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2413. USDJPY untuk sementara berada di level 109,42 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109.19. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,8034 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,8050.

Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan untuk tidak terlalu menekan yang besar kepada mata uang utama dunia karena investor melihat dari hasil Fed meeting dini hari tadi bahwa pasar semakin yakin terhadap kenaikan suku bunga yang masih bisa terjaga di bawah kepemimpinan yang baru.

Pasar belum memperlihatkan reaksi kepada the Fed setelah Janet Yellen digantikan oleh Jerome Powell. Banyak pihak memang sedang ragu dengan masa depan the Fed dibawah kendali Jay Powell tersebut di mana muncul pertanyaan yang besar yaitu apakah Jay bisa terus menjaga tingkat pengangguran berada di level ‘full-employment’ atau tidak, dan apakah bisa menjaga kestabilan dan sekaligus mengangkat inflasi yang lebih besar.

Biasa memang terjadi karena faktor pemimpin baru dan belum teruji akan muncul sejenak. Namun kami melihat bahwa sisi penguatan dolar AS masih cukup bisa muncul jelang beberapa data penting di pekan ini, karena sepanjang bulan lalu, indeks dolar telah mengalami koreksi yang cukup dalam sekitar 3,2% di Januari lalu, sehingga akan muncul di benak investor bahwa indeks dolar sedang masuk masa-masa konsolidasinya.

Keyakinan ini muncul setelah the Fed melihat bahwa inflasi AS sedang menunjukkan tren kenaikannya sehingga bank sentral AS ini berani menargetkan suku bunganya bisa segera mencapai titik optimal di level 2,5%. Pasar pun percaya bahwa kenaikan suku bunga the Fed bisa naik 4 kali hingga tahun depan dan berharap banyak kepada Jay Powell untuk menjaga kinerja ekonomi AS untuk tetap solid dan stabil.

Euro siang ini sedikit konsolidasi juga setelah menguat terhadap dolar AS sekitar 3,5% di perdagangan bulan Januari lalu. Harapan untuk normalisasi kebijakan moneter bank sentral Uni Eropa yang sempat muncul wacananya di bulan lalu membuat euro menguat tajam. Terbukti juga semalam data inflasi zona euro juga membaik, namun kelanjutan kenaikan euro sedikit tertahan jelang data manufaktur dunia hari ini.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News