Euro Merasa Tertekan Dolar AS

0
99

JAVAFX – Berita forex di hari Rabu(28/2/2018), euro merasa tertekan dolar AS atau greenback pada perdagangan hari ini dengan nada pergerakan melemahnya euro tersebut sebagai bagian aksi lanjutan jual setelah semalam mengalami pelemahannya sebagai bentuk usaha investor yang sedang khawatir dengan hasil testimoni Powell dalam menghadapi ekonomi AS yang cerah.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak menguat terhadap euro dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2224 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2231. USDJPY untuk sementara berada di level 107,18 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 107.38. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7790 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7786.

Secara garis besar memang dolar AS masih sedikit mengalami tekanannya dari mata uang utama dunia dengan pertimbangan sebagai bentuk aksi ambil untung sejenak termasuk adanya faktor pasar obligasi di AS yang kembali memasuki saat-saat koreksinya di mana tingkat imbal hasilnya masih berada di dekat level tertingginya namun pasar saham dunia juga sudah mulai pulih kenaikannya di mana pasar saham Asia menguat sebagai bentuk jawaban bahwa pasar Asia masih kokoh.

Sebelumnya, pernyataan dari Wakil Ketua the Fed Randall Quarles bahwa konsekuensi ekonomi AS yang panas memang membutuhkan kenaikan suku bunga yang bertahap. Quarles juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih baik daripada negara G7 lainnya serta sangat yakin bahwa inflasi di AS akan segera menuju target bank sentral kembali. Mendengar kata suku bunga the Fed naik, maka itu pertanda buruk bagi harga emas.

Kemudian pernyataan yang senada dengan wakilnya, ketua the Fed Jerome Powell juga mengungkapkan rasa optimis dirinya dalam menghadapi masa depan ekonomi AS yang menurutnya tidak akan masuk dalam pusaran krisis keuangan baru. Ketua the Fed yang baru pertama kali memberikan testimoni di hadapan Kongres juga menyatakan bahwa suku bunga the Fed memang akan naik secara bertahap, di mana sisi pertumbuhan ekonomi termasuk lapangan kerja makin membaik, demikian pula inflasi sudah mulai menampakkan jalur kenaikannya, sehingga dirinya merasa yakin bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya tetap bertahap.

Rasa optimis Powell tersebut memang akan berdampak pada perdagangan pagi hingga siang hari ini, di mana pasar obligasi AS masih bergairah. Namun rupanya investor sedang melakukan aksi ambil untung sejenaknya karena pasar juga melihat bahwa perdagangan hari ini berada di akhir bulan yang juga biasanya akan terjadi pelepasan posisi di pasar.

Melemahnya euro muncul ketika data-data inflasi di sebagian negara anggota utama Uni Eropa sedang melangkah mundur sehingga proses normalisasi ekonomi Uni Eropa juga masih akan berlangsung lama dan bukan berita bagus bagi pergerakan euro tentunya.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com