JAVAFX – Berita forex di hari Jumat(19/1/2018), euro menguat kembali dibantu akan berhentinya operasional pemerintah AS pada perdagangan hari ini dengan nada pergerakan sedikit menguat sebagai lanjuta pergerakan sehari sebelumnya sebagai bentuk mengejar ketertinggalan normalisasi kebijakan ekonomi Uni Eropa dari the Fed.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak melemah lagi terhadap euro dan mata uang Asia yang terjadi sejak tadi pagi dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2265 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2238. USDJPY untuk sementara berada di level 110,82 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 111,09. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,8016 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7993.
Secara garis besar memang dolar AS terpuruk dalam beberapa hari ini setelah dilaporkan bahwa pemerintah AS sedang kehabisan dana operasionalnya sehingga terancam tidak bisa menjalankan fungsi negara dalam melayani masyarakatnya. Sejauh ini House of Representative alias DPR-nya AS sudah setuju untuk menambah dana operasional pemerintah hingga pertengahan bulan depan.
Sekarang tinggal menunggu persetujuan dari Senat AS, dimana banyak pihak cukup khawatir bahwa Senat bisa meloloskan dana tambahan tersebut. Ini karena partai Demokrat sedang punya hajat yaitu Program Jaminan Kesehatan Anak dan ingin dimasukkan ke dalam dana operasional tambahan tersebut, namun Presiden Trump menolak program tersebut dimasukkan ke dalam dana tambahan. Di sinilah titik persoalan tersebut sehingga kita lihat dolar AS cukup mengalami tekanan lagi padahal Beige Book kemarin bagus.
Selain itu, tekanan ke dolar juga tidak berhenti karena bank-bank sentral dunia lainnya juga sedang berlomba-lomba mengejar ketertinggalan suku bunganya dari the Fed. Lomba menormalisasikan kebijakan moneter menjadi penyebab utama greenback membaik meski data-data ekonomi AS membaik. Seperti kita ketahui bahwa bank sentral Jepang sudah mulai mengurangi pembelian kembali aset-asetnya, begitu pula juga bank sentral Uni Eropa yang lebih dahulu melakukannya di tahun lalu.
Bahkan beberapa pejabat ECB cukup yakin bahwa program bantuan ekonomi ESM bisa berakhir setelah September tahun ini sehingga suku bunga ECB dapat diyakini mulai bisa dinaikkan pada awal tahun depan.
Pasca keputusan Bundesbank memasukkan yuan sebagai salah satu mata uang cadangan bank sentral Jerman tersebut, membuat bank sentral Perancis, BDF atau Banque de France, menyatakan bahwa yuan juga masuk dalam jajaran cadangan mata uangnya. Menurut IMF sendiri, November lalu pemerintah China dan Jepang memutuskan mulai mengurangi porsi kepemilikan surat hutang AS, dan mulai melirik surat hutang di luar AS seperti di Eropa. Ini yang membuat euro hari ini masih bergerak menekan dolar AS.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News