JAVAFX – Berita forex hari ini, Jumat(5/2/2018), euro memberikan tekanan minor ke greenback kembali pada perdagangan dengan nada pergerakan sedikit menguat sebagai bagian aksi beli kembali setelah semalam mengalami tekanannya sebagai bentuk usaha bank sentral Inggris yang ingin cepat mendahului ECB untuk menaikkan suku bunganya.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak melemah tipis terhadap euro dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2253 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2246. USDJPY untuk sementara berada di level 108,90 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 108.79. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7794 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7779.
Secara garis besar memang dolar AS masih bertahan untuk berusaha menekan kembali terhadap mata uang utama dunia dengan pertimbangan faktor pasar ekuitas dan pasar obligasi di AS yang semalam bergejolak kembali sehingga membuat pasar ekuitas global beraktivitas bergejolak dan imbal hasil jangka panjang Treasury AS meningkat sehingga investor mengoleksi obligasi pemerintah AS kembali yang menunjukkan penguatannya.
Bursa saham global sejak Jumat akhir pekan lalu turun terus di mana bursa Wall Street semalam turun lebih dari 4% dan diikuti oleh pasar ekuitas Asia hari ini yang menunjukkan sisi jual kembali. Hal lain juga disebabkan naiknya imbal hasil obligasi pemerintah AS yang cukup kencang sebagai dampak dari akan naiknya suku bunga the Fed yang akan agresif di tahun ini.
Seperti kita ketahui bahwa sumber kepanikan ini disebabkan oleh data tenaga kerja AS yang ternyata upah per jamnya yang membaik, sehingga pengamat dunia langsung membacanya bahwa suku bunga the Fed naiknya akan agresif, beruntung sekali beberapa pejabat dari the Fed setidaknya berhasil meredam penguatan dolar AS dengan menyatakan bahwa bank sentral AS tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan meski data-data ekonomi AS membaik.
Euro siang ini sedikit konsolidasi juga setelah melemah semalam terhadap dolar AS pasca dalam laporan pasca rapat BoE bahwa suku bunga Inggris akan segera dinaikkan lebih cepat diluar dari perkiraan semula. Nah kondisi ini ternyata membawa dampak bahwa ECB akan kalah start lagi terhadap normalisasi kebijakan moneternya padahal kondisi kinerja ekonomi Uni Eropa jauh lebih solid dibandingkan Inggris.
Hal lain bahwa posisi long atau beli euro sedang lebih besar dibandingkan jual yen, padahal pasar ekuitas sedang bergejolak, sehingga memberikan keyakinan bahwa penguatan euro tinggal menunggu waktunya saja.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com