JAVAFX – Euro kesulitan menekan greenback pada perdagangan pagi hingga siang hari ini di mana potensi penguatan dari mata uang AS masih bisa terjadi dengan dukungan dari akan naiknya suku bunga the Fed.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak mengalami tekanan tipis dari euro untuk sesaat dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1918 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1915. USDJPY untuk sementara berada di level 109,46 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 109.38. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7535 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7528.
Sebelumnya, nilai dolar AS sendiri memburuk semalam setelah secara tidak terduga data inflasi AS yang terbaru ternyata tidak sesuai dengan harapan pasar sehingga investor untuk sesaat kecewa dengan aset-aset berlatar belakang dolar AS dan melepasnya untuk mencari aset berbentuk euro.
Situasi ini memang seperti memecah batu es yang terus membuat dolar AS menguat tanpa batasnya. Sejak 2 pekan lalu hingga awal pekan ini, kondisi dolar AS terus menguat dan bertengger di level tertinggi 4 setengah bulannya, di mana terdapat dukungan dari beberapa faktor, seperti membaiknya situasi tenaga kerja AS, masih adanya kenaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS serta laporan Beige Book dan data inflasi yang sesuai dengan target the Fed, sehingga ini menimbulkan dampak yang sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed secara agresif.
Data tenaga kerja AS menunjukkan kondisi sektor ini yang prima untuk mendukung oenaikan suku bunga the Fed lebih lanjut sehingga investor sangat yakin bahwa di bulan depan, the Fed bisa menaikkan suku bunganya kalaupun mereka mau. Bahkan arahan dari Jerome Powell bahwa suku bunga the Fed akan naik lagi dan pasar sebaiknya sudah paham dengan kondisi ini.
Peluang kenaikan suku bunga the Fed masih lebih mudah dibandingkan usaha yang akan dilakukan bank sentral Uni Eropa, ECB. Seperti kita ketahui bahwa beberapa pekan lalu, Presiden ECB, Mario Draghi pernah menyatakan bahwa ekonomi di zona euro sedang membaik, namun sejauh ini masih belum ada usaha untuk segera mengakhiri paket stimulus ekonomi yang masih tersisa karena zona euro masih membutuhkannya.
Sisi beli euro pun sekarang ini juga tidak besar karena mereka berharap pembahasan kesepakatan dagang AS dengan China bisa menemui jalan buntu kembali dan data sentimen Michigan juga memburuk lagi.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com