JAVAFX – Berita forex di hari Selasa(13/3/2018), euro dalam ruang tekanan jual sejenak pada perdagangan hari ini dengan nada pergerakan memang masih melemah euronya di mana investor sedang menunggu kepastian seberapa besar tingkat inflasi AS yang bisa mendorong naik tidaknya suku bunga the Fed secara agresif.
Secara umum dolar AS kali ini bergerak menguat tipis terhadap euro dan sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.2327 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.2336. USDJPY untuk sementara berada di level 106,75 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 106.43. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7874 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7872.
Secara garis besar memang dolar AS sedikit memberikan tekanannya kepadanya mata uang utama dunia apalagi yen sebagai bentuk aksi ambil untungnya, dengan pertimbangan sebagai bentuk aksi perlawanan investor terhadap sikap dari data tenaga kerja AS yang sekarang dilihat investor agak begitu mendukung kenaikan suku bunga the Fed yang bertahap.
Data nonfarm payroll memang membaik daripada periode sebelumnya, sayangnya tingkat pengangguran di bawah perkiraan pasar serta pertumbuhan upah yang kurang begitu membahagiakan pejabat the Fed yang ingin ada kenaikan suku bunga yang agresif. Alhasil bursa saham di AS memburuk semalam, dan diikuti oleh bursa saham Asia hari ini yang juga memburuk. Kondisi ini tentu membuat dolar AS agak begitu diminati investor untuk sementara ini meski sentimen perang dagang sedikit merusak mood beli ke dolar AS.
Selain itu pelemahan euro karena sisi fiskal Trump yang sudah mulai melunak dengan membebaskan Kanada dan Meksiko untuk tidak mengalami penambahan besaran tarif impor baja dan alumunium ke AS. Kebijakan fiskal Trump untuk menaikkan tarif bea masuk baja dan alumunium ke AS terus bergaung di pasar, di mana pasar sudah mulai paham bahwa keinginan Presiden Trump agar tidak mengesahkan peraturan yang menurut mereka sangatlah tidak tepat ketika kondisi ekonomi AS yang sedang baik-baik saja.
Rupanya investor sadar bahwa usulan tarif baru Trump hanyalah sebuah taktik atau strategi sejenak untuk menekan Kanada dan Meksiko untuk setuju menandatangani usulan baru dari perjanjian NAFTA yang berlarut-larut tidak selesai. Sepertinya Uni Eropa mengharap kebebasan tarif juga sehingga pengaruh ini akan diwacanakan Trump dalam waktu dekat.
Sedikit melemahnya mata uang tunggal Uni Eropa ini dipicu oleh investor karena ECB tidak jadi mengurangi paket stimulusnya. Investor memang saat-saat ini menahan keinginan beli euro secara besar-besaran sebelum ada kejelasan mengenai normalisasi kebijakan moneter lebih lanjut setelah Mario Draghi hanya menyatakan pertumbuhan membaik namun masih butuh paket stimulus.
Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: CNBC.com