Euro Bertahan Dari Gempuran Greenback

0
719

JAVAFX – Berita forex di hari Kamis(23/11/2017), euro bertahan dari gempuran greenback pada perdagangan Kamis siang hari ini meskipun semalam sempat mengalami penguatan yang cukup signifikan setelah hasil paparan notulen rapat suku bunga the Fed mengecewakan investor dolar AS.

Secara umum dolar AS kali ini bergerak tertekan oleh mata uang dunia khususnya euro dan dolar Australia yang terjadi sejak tadi pagi pasca rilisnya Fed minutes tersebut. Sejauh ini EURUSD untuk sementara sedang berada di level 1.1831 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 1.1823. USDJPY untuk sementara berada di level 111,29 dimana pada penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 111,19. Untuk AUDUSD untuk sementara berada di level 0,7618 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya berada di level 0,7619.

Hari ini terasa istimewa bagi investor untuk mereka-reka pergerakannya sendiri dimana pasar keuangan AS dan Jepang libur. Hal ini sekaligus membuat euro masih melanjutkan penguatannya siang ini setelah semalam mengalami penguatannya terhadap greenback setelah investor yakin bahwa the Fed akan melakukan penilaian kembali terhadap kenaikan suku bunganya di tahun depan.

Sejauh ini pula bahwa pergerakan greenback seyogyanya masih cukup membingungkan bagi investornya setelah beberapa kebijakan fiskalnya kurang begitu jelas kelanjutan dari pembaharuan pajak AS. Belum jelasnya masalah ini tentu bukan cerita manis bagi mata uang AS tersebut, sehingga sangat terlihat pergerakan greenback juga tidak terlalu besar hingga saat ini.

Melihat pergerakan siang ini, memang pasar seutuhnya sudah melihat hasil notulen rapat suku bunga awal bulan lalu yang dirilis dini hari tadi, dan pasar sudah mengetahui secara detail atau rinci apakah memang benar kalkulasi kenaikan suku bunga akan terjadwal ataukah secara acak. Seperti kita ketahui sebelumnya bahwa suku bunga the Fed akan terjadwal kenaikannya menurut beberapa pejabat the Fed termasuk ketuanya Janet Yellen, dimana akan terjadi kenaikan 3 kali lagi di tahun depan dan sekali di akhir tahun ini.

Nampaknya ini tidak akan terjadi karena kemungkinan besar the Fed tahun depan akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunganya karena mereka lebih kuatir terhadap rendahnya inflasi ketimbang laju pertumbuhan ekonomi yang melaju cukup kencang.

Kondisi politik yang tidak menentu tentu membuat seluruh zona euro sedang tidak kondusif di negara terkuat ekonominya di Eropa tersebut, karena maju mundurnya ekonomi dan politik Jerman tentunya sangat berpengaruh cukup kuat ke seluruh Eropa juga. Merkel telah gagal membentuk 3 koalisi pemerintahan baru sebagai syarat bagi negara tersebut untuk menjalankan pemerintahan yang baru.

Sebetulnya kondisi ekonomi Eropa sendiri berangsur-angsur juga mulai pulih dari kondisi yang buruk dibanding beberapa tahun terakhir dimana saat itu beberapa negara anggotanya terancam akan gagal bayar surat hutangnya sehinga bank sentral Uni Eropa turun tangan mengeluarkan paket bantuan ekonomi untuk menstabilisasi ekonominya dengan nama European Stability Mechanism bernilai €60 milyar dan menurunkan suku bunganya hingga nol persen atau zero interest rate policy.

Usaha ECB akan dilihat nanti malam dalam ECB minutes dan beberapa data ekonomi aktivitas jasa zona euro.

Sumber Berita: Reuters, Bloomberg, Investing, Javafx, Forexfactory, Dailyfx
Sumber gambar: Daily News