JAVAFX – Komisi Uni Eropa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Italia untuk tahun 2019 dan 2020 pada Kamis kemarin, karena ketidakpastian atas kebijakan pemerintah dan biaya pinjaman yang tinggi telah mendorong negara tersebut ke dalam resesi. PDB Italia mengalami kontraksi 0,1 persen pada kuartal ketiga dan 0,2 persen dalam tiga bulan terakhir tahun 2018, menempatkan perekonomian ke dalam resesi teknis untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Produk Domestik bruto (PDB) Italia kemungkinan akan tumbuh sebesar 0,2 persen di tahun 2019, atau turun dari 1,0 persen pada 2018.
Untuk tahun 2020 ekonomi Italia kemungkinan akan tumbuh sebesar 0,8 persen, dibantu oleh efek ‘carry-over positif’, kata Komisi Eropa. Sebelumnya mereka telah merilis proyeksi pertumbuhan 1,3 persen pada November tahun lalu.
Laporan proyeksi tersebut menekan indeks semua saham FTSE Italia .FTITLMS dan biaya pinjaman Italia naik karena imbal hasil obligasi 10-tahun naik 10 basis poin ke level tertinggi satu bulan 2,942 persen IT10YT = RR. Spread imbal hasil 10-tahun Italia-Jerman naik 14 bps DE10IT10 = RR menjadi yang terlebar dalam dua bulan.
Mata uang tunggal euro diperdagangkan melemah pada hari Kamis melengkapi penurunan harian keempat dalam minggu ini. Pasangan mata uang EURUSD turun kelevel terendah dua mingguan dilevel 1.13240 pada Kamis kemarin dan tampaknya masih dalam sentiment jual hingga akhir pekan ini. Level 1.13000 menjadi support kuat saat ini.
Analis JAVAFX
sumber : reuters