Para pejabat kesehatan menyampaikan peringatan terkait penurunan tingkat imunisasi di seluruh kawasan Eropa, yang diperburuk oleh pandemi COVID-19 dan konflik di Ukraina.
“COVID-19 memberikan tekanan yang signifikan terhadap sistem kesehatan dan mengekspos kekurangan di sektor tenaga kerja kesehatan,” kata para pejabat dalam pernyataan bersama pada Senin (24/4).
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Henri P.
Kluge, Komisaris Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan Stella Kyriakides, dan Direktur Regional Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) untuk Eropa dan Asia Tengah Afshan Khan.
Mereka mengeluarkan pernyataan itu saat WHO Kawasan Eropa memperingati Pekan Imunisasi Eropa 2023.
“Karantina wilayah (lockdown) dan kekhawatiran tertular COVID-19 saat mengunjungi fasilitas kesehatan membuat beberapa keluarga menunda jadwal vaksinasi anak-anak mereka,” ujar mereka.
Lebih dari 1 juta anak di kawasan Eropa melewatkan semua atau beberapa vaksinasi rutin sejak pandemi mulai merebak pada 2020.
Diungkapkan pula bahwa lebih dari satu juta anak di kawasan Eropa melewatkan semua atau beberapa vaksinasi rutin sejak merebaknya pandemi pada 2020.
Keadaan itu menciptakan risiko signifikan terkait wabah campak, polio, difteri, dan penyakit menular lainnya.
Kasus campak di kawasan tersebut, yang mencakup 53 negara, meningkat dari 159 pada 2021 menjadi lebih dari 900 pada 2022, sementara kasus difteri melonjak dari 41 pada 2021 menjadi 300 pada 2022 “Semakin banyak anak yang melewatkan jadwal vaksinasi mereka, semakin besar pula risiko merebaknya wabah campak, polio, difteri, dan penyakit menular berbahaya lainnya,” ujar para pejabat kesehatan itu.
Mereka juga membahas kesenjangan pemerataan imunisasi yang terus meningkat antara negara-negara miskin dan negara kaya.
Pada 2021, separuh dari 20 negara berpenghasilan menengah di kawasan tersebut melaporkan cakupan vaksin di bawah 90 persen untuk setidaknya satu jenis vaksin.
Angka itu jauh berbeda dibandingkan dengan kurang dari 10 persen di negara-negara berpenghasilan tinggi.
Tantangan lainnya bagi strategi imunisasi di kawasan tersebut meliputi konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan gempa bumi di Turki.
Tantangan-tantangan seperti itu telah mengganggu layanan kesehatan dan membatasi akses ke vaksin yang dapat menyelamatkan nyawa.
Pekan Imunisasi Eropa merupakan inisiatif tahunan yang diadakan di pekan terakhir bulan April.
Lebih dari 1 juta anak di kawasan Eropa melewatkan semua atau beberapa vaksinasi rutin sejak pandemi mulai merebak pada 2020.