Erdogan: Ingin masuk NATO, Swedia harus hentikan lindungi teroris

0
52

Turki tidak akan mencabut penolakannya terhadap Swedia yang ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kecuali bila Swedia berhenti melindungi kelompok yang dinilai Ankara sebagai teroris, kata Presiden Tayyip Erdogan pada Senin (3/7).

Swedia dan Finlandia telah mengajukan permohonan keanggotaan NATO tahun lalu, menanggalkan kebijakan ketidakberpihakan secara militer setelah serangan Rusia ke Ukraina.

Pengajuan keanggotaan itu harus disetujui oleh seluruh anggota NATO, tetapi Turki dan Hongaria masih belum menyetujui permohonan yang diajukan Swedia.

Turki berulang kali menyatakan bahwa Swedia perlu mengambil sejumlah langkah tambahan terhadap pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki, serta anggota dari jaringan yang dituding Ankara bertanggung jawab terhadap percobaan kudeta 2016.

Turki menganggap kedua kelompok tersebut sebagai organisasi teroris.

Turki berharap Swedia berhenti melindungi anggota dari kedua kelompok itu, kata Erdogan dalam pidato setelah rapat kabinet.

“Setiap orang harus mengakui bahwa mereka tidak dapat membentuk pertemanan dengan Turki dengan mengizinkan teroris untuk berdemonstrasi di lapangan utama dari kota-kota mereka,” katanya.

Dalam beberapa bulan terakhir, pengunjuk rasa di Stockholm melambaikan berbagai bendera guna menunjukkan dukungan terhadap PKK, yang juga dianggap sebagai kelompok teroris oleh negara-negara sekutu Barat Turki, termasuk Swedia.

“Posisi, harapan, dan janji kami telah sangat jelas.

Pada saat ini, kami mempertahankan prinsip yang sama yang kami pertahankan tahun lalu.

Kami hanya ingin mereka tetap setia dengan apa yang telah mereka tanda tangani,” kata Erdogan.

Swedia menyatakan pihaknya telah menjalankan bagian dari kesepakatan yang dibuat dengan Turki di Madrid tahun lalu yang bertujuan mengatasi keprihatinan terhadap keamanan Ankara, termasuk memberlakukan aturan antiterorisme baru bulan ini.

Namun, Turki menyatakan perubahan legislasi Swedia itu “tidak berarti” saat pendukung PKK dapat menggelar unjuk rasa di negara tersebut.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bulan lalu menyatakan bahwa Swedia dan Turki akan menyelenggarakan sebuah pertemuan tingkat tinggi di Brussels untuk membahas masuknya Swedia ke NATO sebelum KTT aliansi tersebut di Vilnius pada bulan ini.

Sebuah unjuk rasa di Stockholm pekan lalu yang termasuk tindakan pembakaran Al Quran, yang digelar bersamaan dengan perayaan Idul Adha, telah semakin membuat Turki murka.