Emas Uji Level Psikologis, Seiring Peningkatan Tekanan Pada Rusia

0
136

Emas terlihat telah menghentikan rebound sesi sebelumnya di sesi Jumat, karena investor mencerna peristiwa penggerak pasar baru-baru ini. Diantara penggerak emas di antaranya Bank Sentral Eropa (ECB) yang relatif lebih hawkish dari yang diperkirakan sementara inflasi tahunan AS sesuai perkiraan.

Logam kuning itu berjuang keras menyambut sentimen pasar yang menghindari risiko atas harapan normalisasi kebijakan moneter yang lebih cepat mengarahkan pasar menuju dolar AS. Greenback bukukan reli terbesar dalam seminggu di sesi sebelumnya setelah Indeks Harga Konsumen (CPI) AS memperbarui level tertinggi 40-tahunnya sementara sesuai dengan perkiraan 7,9% di Februari.

Titik fokus utama adalah pembicaraan damai antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri luar negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, yang gagal total di tengah tidak ada kemajuan dalam gencatan senjata dan Ukraina tidak mau menyerah pada tuntutan Rusia. Kondisi ini memicu penghindaran risiko besar-besaran di pasar keuangan, memicu kenaikan baru dolar AS dan imbal hasil obligasi.

Di tempat lain, sentimen pasar melemah setelah AS mendorong untuk mengakhiri status perdagangan yang dipilih Rusia dan paket bantuan ekonomi untuk Ukraina bersama dengan permintaan Moskow untuk pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) guna membahas penggunaan senjata kimia atau biologi dalam perang Ukraina. Selain itu, serangan udara baru-baru ini di ujung barat Ukraina juga membebani risk appetite dan menantang pembeli emas, dengan menguatnya dolar AS.

Harga emas cukup kokoh dan diuntungkan dari munculnya kembali kekhawatiran atas meningkatnya inflasi, yang mendorong daya tarik logam mulia tersebut. Investor mencari perlindungan terhadap inflasi di tengah melonjaknya harga energi yang dipicu krisis Ukraina. Masih harus dilihat apakah harga emas dapat melanjutkan rebound-nya pada sesi Kamis, karena fokus sekarang beralih ke pertemuan Fed minggu depan, dengan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps.

Sementara itu, berita utama Rusia-Ukraina dan data Sentimen Konsumen UoM Prelim AS akan menjadi penggerak perdagangan baru untuk harga emas. Pasar juga akan menantikan pidato nasional Presiden AS Joe Biden, di mana kemungkinan Biden akan mengumumkan diakhirinya status perdagangan preferensial Rusia atas invasinya ke Ukraina.