JAVAFX – Harga emas berakhir dengan penurunan pada perdagangan hari Rabu, mundur dari Langkah kenaikan ke level tertinggi delapan tahun karena dolar yang menguat tajam. Emas sempat mencetak level tertinggi $1779,19 atau level tertinggi dalam delapan tahun terakhir, tetapi gagal bertahan dan berangsur tertekan ditutup di level $1760.56.
Sepertinya terjadi pertarungan klasik antara Bull dan Bear setelah reli emas yang sangat mengesankan selama beberapa hari terakhir, demikian kata Brien Lundin, editor Gold Newsletter. “Setelah kekuatan seperti itu, wajar untuk melihat beberapa konsolidasi dalam harga emas, dan wajar untuk menghadapkan mereka dengan posisi sell yang berada di bawah setelah reli untuk mengambil keuntungan.”
Emas kontrak berjangka Agustus GCQ20, -0,19% turun $ 6,90, atau 0,4%, menetap di $ 1,775.10 per ounce, setelah menghabiskan hari perdagangan dilevel rendah $ 1,770,60 dan tinggi $ 1,796.10. Ini diselesaikan pada hari Selasa di tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 4 Oktober 2012, ketika harga berakhir pada $ 1,796.50. Harga masih diperdagangkan lebih dari 1% lebih tinggi pada minggu ini.
Para seller emas di Comex melakukan segala upaya untuk mencegah emas menembus $1800, kata Chintan Karnani, kepala analis pasar di Insignia Consultants. Meski demikian, tidak ada kondisi fundamental yang menyarankan penjualan harga emas, kata Karnani. “Semuanya bullish,” dengan AS dan Eropa mengalami peningkatan yang cukup besar dalam kasus COVID-19.
