JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(11/9/2017), emas tetap positif di penghujung perdagangan minggu lalu dibantu oleh kombinasi buruknya pasar tenaga kerja AS dan pernyataan Mario Draghi sesaat bank sentral Eropa tidak merubah tingkat suku bunganya, serta kondisi ekonomi AS yang memungkinkan suku bunga the Fed tertunda kenaikannya.
Sejauh ini peluang penguatan emas masih terbuka karena dari pekan lalu, karena ada dukungan hal tersebut diatas. Harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $2,62 atau 0,19% di level $1346,60 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi emas mengalami kenaikan 1,5%.
Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,01 atau 0,04% di level $18,12 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi perak mengalami kenaikan 1,7%.
Episode penguatan emas berlanjut kembali dan merupakan titik tertinggi bagi level harga emas untuk tahun ini. Penguatan ini sebelumnya didukung oleh situasi geopolitik Korea yang tetap belum kondusif jelang peringatan hari lahir Korea Utara di Sabtu kemarin.
Sebelumnya di Kamis lalu, Mario Draghi berucap bahwa ECB belum ada niat untuk merubah tingkat suku bunganya tetapi kemungkinan paket stimulus ekonominya akan berkurang atau tapering di Oktober nanti. Belum dijelaskan kapan dan berapa tapering itu dilaksanakan, tetapi pasar langsung bereaksi dengan menghindari dolar AS sehingga emas melejit.
Pasca Trump berhasil menangguhkan jadwal debt celing atau batas huatng pemerintah AS hingga pertengahan Desember, emas sempat tertekan, namun itikad House of Representative untuk menyetujui keluarnya anggaran cadangan untuk pemulihan bencana alam di kawasan Selatan AS, membuat investor langsung menggerakkan emas dengan sisi beli kembali. Paling tidak dibutuhkan $180 milyar karena badai Harvey dan $200 milyar untuk pemulihan akibat badai Irma.
Penguatan emas sendiri juga didukung oleh banyaknya klaim pengangguran mingguan AS yang bertambah menjadi 298 ribu klaim. Naik tajamnya klaim pengangguran tersebut ditengarai karena munculnya badai Harvey di pekan lalu sehingga banjir tengah melanda di Texas dan Louisiana serta membuat lebih dari 1 juta warga mengungsi. Belum yang akibat badai Irma dimana 6,5 juta penduduk Florida sudah mengungsi sehingga dipastikan bahwa klaim pengangguran makin meningkat sehingga pula suku bunga the Fed makin tertunda kenaikannya.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penurunan kondisi yang tidak kondusif dimana DowJones spot ditutup menguat tipis 0,06%. Sedangkan indeks dolar turun 0,40% di angka 91,33. Hari ini pasar emas masih menantikan kondisk Korea dan situasi terkini di Florida.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: CNN