Emas hampir dipastikan akan menghapus rebound yang dicapai di sesi Kamis malam dari level terendah mingguan yang sempat turun ke level 1.986. Logam mulia itu lanjutkan penurunan sesi kemarin, didorong oleh angka pertumbuhan, inflasi, dan lapangan kerja AS. Namun, kenaikan di pasar ekuitas, dipimpin oleh pendapatan raksasa teknologi, melengkapi kekhawatiran pasar jelang data indikator inflasi pilihan Fed.
Harga emas seakan mengkonfirmasi sinyal inflasi yang positif dari data ekonomi AS menjelang pertemuan kebijakan moneter Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan. Indeks Dolar AS menguat dengan mencolok, sebelum memangkas beberapa kenaikannya dan bukukan penutupan positif di sesi Kamis.
Yang juga membebani harga emas adalah potensi kebuntuan pembicaraan plafon utang AS di mana sebagian besar pembuat kebijakan memiliki pandangan berbeda. Selanjutnya, harga emas kemungkinan masih tertekan atas kekhawatiran sikap Hawkish Federal Reserve (Fed) dan kekhawatiran geopolitik, serta Kasus krisis perbankan yang dipimpin oleh FRB.
Sementara itu, Indeks Dolar AS berhasil mencetak kenaikan tajam, sekitar 30 pips, sebelum memangkas sebagian kenaikannya dan menutup sesi kamis dengan positif. Hal yang sama awalnya mendorong harga Emas untuk mendorong harga terendah mingguan di sekitar 1.984 sebelum memangkas kerugian, turun dari level 1.990.
Perlu dicatat, sentimen penghindaran risiko, dipimpin oleh pendapatan raksasa teknologi AS yang kuat dan data AS yang beragam, mendorong Wall Street mencatat kenaikan harian terbesar dalam sepekan. Kondisi ini juga mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS dan menempatkan harga dasar di bawah harga Emas.
Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) AS untuk bulan Maret yang diperkirakan turun menjadi 4,5% per tahun dari laporan sebelumnya 4,6% akan menjadi fokus pasar. Jika petunjuk inflasi tersebut lebih lemah dari perkiraan, dolar AS akan melemah dan Emas kemungkinan besar akan mengurangi penurunan.