Emas mencatat kenaikan di perdagangan sesi selasa, terdorong oleh melemahnya dolar AS. Kondisi ini tak lepas atas fokus pasar yang tertuju pada perkembangan debat capres AS pertama mengenai anggaran stimulus AS.
Indeks dolar melemah 0,1% terhadap rival, setelah mencatat persentase penurunan harian terbesarnya dalam sebulan di sesi Senin. Dengan melemahnya dolar membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainny.
Emas spot tercatat naik 0,15% menjadi $1,883.69 per ons di awal perdagangan sesi Selasa Asia. Emas melanjutkan kenaikan di sesi kemarin yang naik 1.1% dan merupakan kenaikan terbesar dalam satu hari sejak Agustus. Sementara emas berjangka AS naik 0,4% di level 1.889,70.
Saat ini, emas bergerak di sekitar level 1886.83 dengan peluang besar untuk bullish. Ini terlihat pada indikator RSI H4 yang masih di bawah level 70. Emas akan mencoba untuk menuju level resistance terdekat di level 1892.10. Jika terus menguat, emas berpeluang untuk terus menuju level resistance selanjutnya di level 1905.10 yang merupakan level tertinggi emas dalam sepekan yang dicapai pada 23 September.
Namun, ada kemungkinan emas akan mengalami koreksi dan berbalik arah. Jika terjadi koreksi, waspadai level support terdekatnya di level 1873.77 dengan level support selanjutnya berada di level 1864,69. Ini dapat terlihat pada indikator RSI H1 yang sudah berada di atas level 70 atau sudah oversold.
