Emas tergelincir pada hari Selasa, di sekitar level terendah lebih dari dua minggu yang disentuh pada sesi sebelumnya, tertekan oleh kenaikan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS atas optimisme seputar pemulihan ekonomi yang cepat karena vaksinasi mendapatkan momentum.
Emas spot turun 0,1% menjadi $1.710,03 per ons sementara emas berjangka AS turun 0,2% menjadi $1.711,10 per ons. Emas turun menjadi $1.704,90 per ons pada hari Senin, yang merupakan level terendahnya sejak 12 Maret.
Dolar naik ke level tertinggi satu tahun terhadap yen pada hari Selasa karena percepatan vaksinasi dan stimulus besar-besaran di AS memicu kekhawatiran inflasi.
Kekhawatiran tentang potensi runtuhnya gagal bayar pengelola investasi akibat ‘margin call’ juga meningkatkan daya tarik safe-haven greenback. Kerugian pada saham Archegos Capital Management, yang dijalankan oleh mantan manajer Tiger Asia Bill Hwang, memicu aksi jual gila-gilaan saham pada hari Senin, termasuk beberapa perusahaan teknologi AS.
Imbal hasil Treasury jangka panjang AS naik karena investor mengandalkan peluncuran vaksin di Amerika Serikat dan ekspektasi bahwa prakarsa infrastruktur Presiden Joe Biden dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penerbitan utang.
Federal Reserve “masih jauh dari menaikkan suku bunga pada saat ini,” ungkap Gubernur Fed, Christopher Waller pada hari Senin, memperkuat harapan bahwa bank sentral siap untuk tetap dovish selama pandemi terus berlanjut.
Sementara itu, konsumen Inggris menahan pinjaman mereka pada laju tahunan tercepat dalam catatan pada Februari, menurut data Bank of England. Dan aktivitas pabrik China diperkirakan tumbuh lebih cepat pada bulan Maret, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan.
Pada perdagangan logam lainnya, perak turun 0,3% menjadi $24,59 dan platinum turun 0,7% menjadi $1,167,51. Paladium sedikit berubah pada $2.529,76, turun 5,5% di sesi kemarin.