JAVAFX – Dalam perdagangan komoditi emas hari ini, Stephen Innes menilai pernyataan Citi Group bahwa harga emas berpeluang ke $2000 per troy ons pada tahun berikutnya merupakan hal yang tidak jauh beda dari apa yang dia perkirakan sebelumnya. Tidak ada yang seperti sentuhan demam emas untuk mengeluarkan papan dart analis. Kenyataannya saat ini adalah pasar terus mengalami aksi jual dimana dorongan keatas sementara itu sulit merihnya.
Imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi disatu sisi dan bank sentral mengisyaratkan berjalan kembali ke pasar secara berlebihan, memperkuat upaya koreksi secara signifikan. Pun demikian, meskipun harga emas mengalami koreksi hingga 4,5% lebih rendah dari harga tertinggi, aliran investasi masih seimbang pada hari ini.
Namun, dan ini adalah hal yang besar. Pemain makro terus mengurangi posisi Emas tanpa alasan lain bahwa apa yang dijanjikan pertemuan AS-Cina pada bulan Oktober kelihatannya akan berubah menjadi peristiwa yang lebih menguntungkan, dan dapat ditindaklanjuti.
Beijing dikabarkan akan melakukan sejumlah langkah guna meminimalisir dampak negatif perang dagang dengan Amerika Serikat. Sebagaimana disampaikan oleh Hu Xijin, Editor surat kabar Global Times yang dikendalikan oleh pemerintah China. Menurutnya, Cina akan memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif perang dagang dengan AS, yang akan menguntungkan sejumlah perusahaan di kedua negara. Atas kabar ini, pasar menunggu dengan nafas yang kuat untuk yang satu ini.
Sementara itu dalam perdagangan mata uang, Yuan China menguat. USDCNH kembali ke posisi rendah dalam perdagangan sesi ini setelah China setuju melakukan pembebasan tarif untuk minyak pelumas AS. Namun China belum memasukkan jagung, kedelai, dan babi dalam daftar pengecualian tarif pertamanya, yang akan efektif 17 September nanti.
USDCNH turun sekitar 100 pips ke level terendah kisaran baru-baru ini karena pembebasan tarif China atas barang-barang AS meningkatkan harapan untuk kesepakatan perdagangan antara Washington dan Beijing. Yuan diperdagangan luar negeri mendapat dukungan luar biasa ke 7,1000; para investor sebaiknya mengawasi perdagangan hari Rabu (11/09/2019) ini apakah dalam perdagangan di sesi London atau New York akan kembali melanjutkan tongkat estafet ini. Terobosan level USDCNH 7,10 bisa beralih risiko positif di jalan besar.
Dalam perdagangan komoditi minyak, tidak ada momentum kali ini untuk diperjualbelikan sehingga merupakan salah satu dari hari-hari yang paling sulit di pasar minyak. Para pedagang mempertimbangkan imbalan risiko dari membeli kasus Bolton. Pengunduran diri Bolton diyakini tidak akan membuat harga turun lebih dari 2%, menurut Stephen Innes dari AxiTrader kepada JAVAFX News.
Menurutnya ada tiga alasan bagus untuk melakukan aksi beli ditengah penurunan harga minyak saat ini. Pertama, kepatuhan OPEC, penurunan pasokan minyak dan perang dagang. Jika sanksi AS kepada Iran diangkat, aka nada sekitar 500.000 – 700.000 barel minyak yang akan membanjiri pasar. Namun demikian, kita ita tahu bahwa Presiden Trump menginginkan harga bensin lebih rendah terutama menjelang pemilu 2020. Jika harga turun, akan menjadi hadiah liburan yang lebih baik yang bisa ditawarkan Presiden kepada pemilih AS.
Di antara banyak teori konspirasi terkait bensin yang membanjiri pasokan saat ini, ada satu yang mengatakan pemilihan umum nasional menyebabkan harga bensin turun. Dimana harga memang cenderung menurun menjelang Hari Pemilihan AS. Tokh mencari sentiment bulls di pasar minyak mungkin tetap ada terkait dengan banyaknya intervensi Trump dalam perjalanannya.
Sementara itu, ada perdebatan telah berlangsung sepanjang hari tentang kemungkinan Draghi bersikap lebih dovish atau malah hawkish. Euro sendiri harus menggiling lebih tinggi dalam waktu dekat pada kelanjutan penetapan harga keluar risiko Brexit keras. Namun, seperti yang sering terjadi hari ini ketika pedagang mata uang fokus pada perbedaan pertumbuhan, bertaruh terhadap dolar AS terasa seperti berenang menanjak dalam aliran sirup.
Begitu juga dengan perkembangan pasar obligasi Eropa, dimana Bund masih tetap sangat gelisah di sekitar langkah ECB pada hari Kamis, dan banjir pasokan yang terdokumentasi dengan baik mendorong Yields lebih tinggi. Investor menunggu waktu untuk mengukur kejatuhan bank sentral, sementara meja obligasi memiliki sedikit produk yang menarik dan tentu saja tidak perlu membeli mengingat banjir kertas di pasar aftermarket.(WK)