Harga Emas masih tertahan di bawah level 1960 dan bergerak dalam rentang harga terbatas meski perlahan menguat sejak pembukaan perdagangan sesi Selasa di level 1954, di tengah fokus pasar pada data Penjualan Ritel AS sebagai petunjuk arah pasar selanjutnya. Selain itu, kekhawatiran perkembangan ekonomi China dan gagalnya Dolar AS memanfaatkan data ekonomi terbaru AS yang positif, serta kehati-hatian di pasar mendorong emas menguat, sejauh ini.
Kehati-hatian pasar terlihat pada bursa Wall Street yang ditutup dengan kenaikan kecil dan yield obligasi AS turun, yang pada gilirannya memberi tekanan pada Indeks Dolar AS dan membantu emas untuk mendapatkan kekuatan untuk kembali menguat. Data AS yang tidak mengesankan pada hari Senin melengkapi ketakutan tentang pemulihan ekonomi China dan harapan tidak adanya langkah hawkish utama dari bank sentral utama untuk mendukung kenaikan emas.
Indeks Manufaktur New York Empire State untuk bulan Juli yang turun menjadi 1,1 dari 6,6 sebelumnya dan perkiraan pasar 0,0, gagal menginspirasi penjual Indeks Dolar AS pada awalnya sebelum memberatkan greenback.
Di sisi lain, statistik utama China mengkonfirmasi kekhawatiran pasar bahwa negara tersebut sedang menghadapi hambatan ekonomi. Kondisi ini pada gilirannya melengkali kekhawatiran yang masih terjadi terkait pembicaraan AS-China. Produk Domestik Bruto (PDB) China kuartal kedua (Q2) 2023 naik melampaui rilis sebelumnya dari 4,5% menjadi 6,3%, meski masih di bawah perkiraan 7,3%.
Selanjutnya, pertumbuhan Produksi Industri tahunan China melonjak menjadi 4,4% pada bulan Juni, jauh di atas perkiraan sebesar 2,7% dan data sebelumnya 3,5%. Namun, Penjualan Ritel turun menjadi 3,1% dari sebelumnya 12,7% dan konsensus pasar 3,2%. Perlu dicatat bahwa Tingkat Pengangguran berdasarkan survei China untuk usia 24 tahun naik mencapai rekor tertinggi 21,3%.
Penting untuk diamati bahwa para pengambil kebijakan yang hawkish di Bank Sentral Eropa (ECB), Federal Reserve (Fed), Bank of England (BoE), Bank of Canada (BoC), dan Swiss National Bank (SNB) kemungkinan besar akan kehilangan momentum belakangan ini di tengah kekhawatiran ekonomi dan dengan demikian mendukung kenaikan harga Emas.
Selanjutnya, Penjualan Ritel AS untuk bulan Juni, yang diperkirakan naik 0,5% dibandingkan dengan 0,3% sebelumnya, akan menjadi hal yang penting untuk diamati guna mendapatkan arah yang jelas bagi Harga Emas. Juga penting adalah Produksi Industri AS untuk bulan Juni, yang diperkirakan -0,1% dibandingkan dengan -0,2% sebelumnya, serta berita AS-China dan pergerakan pasar obligasi saat Jepang kembali dari akhir pekan panjang.