JAVAFX – Emas terindikasi terhimpit kembali pada perdagangan hari ini setelah permintaan emas China menunjukkan tren negatif diiringi ketakutan investor terhadap agresivitas kenaikan suku bunga the Fed.
Emas sendiri nampak masih terbata-bata untuk bergerak naik dari beberapa hari perdagangan kebelakang karena masalah verbal intervensi pejabat-pejabat the Fed beberapa waktu lalu sangat menganggu keingunan beli investor dimana investor seakan trauma terhadap emas akan mendapatkan mimpi buruk bila suku bunga the Fed naik secara atraktif.
Setelah akhir pekan lalu emas bergeak konsolidasi menguat, awal pekan ini emas kembali tidak berkutik kembali, dimana harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $11,00 atau 0,91% di level $1245,00 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Juli di Comex ditutup melemah $0,11 atau 0,67% di level $16,60 per troy ounce.
Beberapa hari lalu, para pejabat the Fed selalu menyatakan bahwa kondisi suku bunga rendah sangat membahayakan bagi masa depan perekonomian AS. Pejabat-pejabat the Fed tersebut mengungkapkan situasi ini karena beberapa sektor ekonomi AS sudah menunjukkan akselerasi yang mengencang, sehingga lambat laun inflasi yang mereda akan kembali memuncak karena daya beli konsumen akan meninggi di beberapa bulan kedepan.
Data klaim pengangguran minggu lalu masih dibawah angka 250 ribu orang, sehjngga memberikan suggest bahwa kondisi ini menggambarkan sektor tenaga kerja AS masih ketat sehingga diperkirakan payroll dan unemployment AS di bulan ini masih akan membaik, sehingga kekhawatiran investor emas akan terpuruk mungkin akan terbukti disaat data payroll awal bulan depan dirilis.
Masalah defisit neraca the Fed $4,5 trilyun bisa jadi batu sokongan kenaikan harga emas, dimana selama ini belum berhasil dikurangi defisitnya sehingga bank sentral harus terus menambah cadangan emasnya. Tetapi bila reformasi pajak sudah berlangsung, maka defisit neradpca tersebut bisa dikurangi. Seperti ungkapan berikut ini, bila sisi fiskal terbentuk yaitu perbaikan infrastruktur dan reformasi pajak sudah selesai undang-undangnya, maka kerja the Fed dalam mengurangi defisit $4,5 trilyun tersebut makin mudah dan pada akhirnya kenaikan suku bunga the Fed akan mudah untuk dilakukan.
Seperti yang terjadi di China bahwa permintaan emas China di Mei lalu menurun drastis dari jumlah 74,9 ton menjadi 44,8 ton, dimana ini terjadi setelah surplus neraca bank sentral China terus membaik.
Hari ini fokus emas ada pada data keyakinan konsumen AS serta verbal intervensi pejabat the Fed seperti Patrick Harker dan Janet Yellen , bilamana data membaik maka tentu ini memberi peluang bagi emas untuk short-selling.
Sumber berita: Reuters, Marketwatch, Investing
Sumber gambar: NY Daily News