Sentimen pasar yang menghindari risiko menawarkan minat pada aset safe-haven dolar AS sehingga beban harus ditanggung emas. Sementara cepatnya penyebaran virus covid19 varian Omicron dan potensi risikonya terhadap ekonomi global mengurangi minat pasar terhadap aset berisiko.
Sejauh ini, harga emas diperdagangkan relatif dan cenderung melemah sepanjang perdagangan sesi Selasa sejauh ini. Secara teknikal, emas tertahan di resistance utama $1.790 sementara sisi bawahnya masih terjaga di dekat level $1.780.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS masih lemah di tengah kecemasan menjelang pertemuan Fed pekan ini, yang menjadi harapan bagi emas untuk meneruskan kenaikannya. Sentimen Fed dan kondisi terbaru Omicron akan terus memengaruhi sentimen pasar dan berpeluang memberi dampak positif untuk emas. Sementara di sisi data ekonomi, inflasi harga produsen AS juga akan menawarkan beberapa insentif perdagangan, seiring dimulainya pertemuan Fed selama dua hari pada hari Selasa.
Emas tergolong sukses membangun pijakan menyusul rebound di sesi Jumat dari level $1.770 dan memperoleh beberapa traksi lanjutan di sesi Senin, menyusul inflasi harga konsumen AS melaju ke level tertinggi sejak 1982 dan menjadi pijakan kuat untuk logam mulia, yang merupakan lindung nilai jangka panjang yang terbukti terhadap kenaikan harga. Namun, kombinasi berbagai faktor di sesi Selasa ini membatasi emas untuk mencatat kenaikan lebih lanjut.
Pasar cukup percaya kalau The Fed akan segera memperketat kebijakan moneternya untuk menahan inflasi yang sangat tinggi. Hal ini, pada gilirannya, terus menopang dolar AS dan membatasi komoditas berdenominasi dolar. Terlepas dari ini, sentimen risiko yang lazim semakin menahan trader untuk menempatkan taruhan bullish agresif pada emas meski berstatus safe-haven. Dan para pelaku pasar juga tampak enggan untuk masuk ke pasar, dan hanya menunggu di sela-sela menjelang pertemuan bank sentral utama minggu ini.
The Fed dijadwalkan akan mengumumkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu dan secara luas diperkirakan akan mempercepat tingkat pengurangan pembelian obligasi, membuka jalan untuk kenaikan suku bunga yang lebih awal dari perkiraan. Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of England, dan Bank of Japan juga akan menurunkan keputusan kebijakan mereka selama minggu ini. Hasilnya akan memainkan peran kunci dalam menentukan langkah selanjutnya dari pergerakan terarah untuk harga emas.
Sejauh ini emas memang dapat dikatakan cukup berhasil mempertahankan posisinya di wilayah positif untuk hari kedua berturut-turut dan tetap bergantung pada sentimen risiko pasar yang lebih luas/dinamika harga dolar AS. Akan tetapi, lebih baik menunggu kelanjutan aksi beli yang kuat sebelum memosisikan diri untuk apresiasi lebih lanjut di tengah tidak adanya rilis ekonomi penggerak pasar yang relevan.