Harga emas stagnan di bawah level 1.930 di tengah penantian pasar pada rilis pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang saat ini diperdagangkan di kisaran tersebut, dengan pergerakan kurang dari 0,15% sepanjang hari.
Para pelaku pasar sedang menunggu informasi lebih lanjut dari risalah pertemuan FOMC, di mana data tersebut diharapkan memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter jangka pendek yang akan diambil oleh Federal Reserve.
Antusiasme pasar terhadap hasil pertemuan tersebut akan mempengaruhi dinamika harga emas dan menentukan arah pergerakan harga emas dalam waktu dekat.
Data makroekonomi China yang mengecewakan, bersama dengan memburuknya hubungan AS-China, menahan minat investor terhadap aset berisiko dan menjadi faktor kunci yang menguntungkan harga emas sebagai tempat berlindung.
Indeks PMI Layanan Caixin/S&P Global turun dari 57,1 pada bulan Mei menjadi 53,9 bulan lalu, level terendah sejak Januari.
Perkembangan yang membuat harga emas tetap terbatas adalah sikap hawkish bank sentral utama, termasuk Federal Reserve, yang telah mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Harapan akan kenaikan suku bunga tersebut telah mempengaruhi imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat dan menguntungkan dolar AS, yang pada gilirannya membatasi kenaikan harga emas.
Pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter FOMC berikutnya pada tanggal 25-26 Juli, yang menjaga yield obligasi AS tetap tinggi dan menjadi angin pendorong bagi dolar AS, dan membatasi kenaikan emas. Hal ini mendorong para trader yang bullish untuk tetap berhati-hati.
Dalam konteks ini, para trader dan investor akan memperhatikan dengan cermat isi menit pertemuan FOMC untuk mencari petunjuk mengenai kebijakan moneter yang akan datang, sehingga dapat membantu mereka dalam mengambil keputusan.
Jika dalam risalah tersebut the Fed menguraikan alasan menahan suku bunga nya pada pertemuan di Juni kemarin dan mempertegas potensi kenaikan suku bunga dia kali lagi dalam tahun ini, akan membawa dolar AS lanjutkan kenaikan yang didorong oleh kembali meningkatnya yield obigasi AS. Imbasnya, emas akan menghentikan upaya rebound dari penurunan dalam tiga oekan terakhir.
Sebaliknya, jika the Fed dalam risalahnya menunjukkan keraguan dalam sikap kebijakan moneter, bukan tidak mungkin emas akan melanjutkan rebound dari penurunan dalam tiga pekan terakhir dan berupaya menuju level psikologis 2,000.