JAVAFX – Emas stabil pada perdagangan di bursa komoditi logam hari Kamis (10/9) menjelang di sesi Eropa setelah naik cepat semalam. Jatuhnya dolar dan situasi pasar saham yang bergejolak.
Emas berjangka naik tipis 0,06% menjadi $1.956.
Rally di saham teknologi AS mendorong kenaikan logam mulia selama sesi sebelumnya, menariknya dari level terendah $1.927,20 ke level tertinggi semalam di $1.959,35.
Dolar jatuh karena kenaikan kenaikan di euro setelah Bank Sentral Eropa (ECB) menyatakan kepercayaan pada prospek pemulihan Uni Eropa, menambah dorongan untuk kenaikan emas. ECB akan bertemu di kemudian hari di mana ia akan menurunkan keputusan suku bunganya. Namun, pasar di Asia hanya menunjukkan sedikit keuntungan dalam perdagangan pagi, karena reli AS telah diperkirakan sebelumnya.
Euro mempertahankan posisinya tetap menguat terhadap dolar AS diatas level $1.18 pada hari Kamis karena investor bersiap untuk menantikan pertemuan Bank Sentral Eropa untuk mengukur pandangan pembuat kebijakan tentang apresiasi mata uang umum baru-baru ini dan dampaknya terhadap inflasi.
Sementara pasar mengharapkan ECB untuk menjaga kebijakan tetap stabil, investor akan mengamati dengan cermat komentar Presiden Christine Lagarde tentang bagaimana kenaikan level euro ke level tertinggi dua tahun bulan ini mempengaruhi prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
“ECB adalah fokus utama pasar minggu ini dan ada banyak yang dipertaruhkan,” kata Masaru Ishibashi, dari Sumitomo Mitsui Banking Corp. “Baru-baru ini, ECB meremehkan inflasi, tapi saya ingin melihat bagaimana Lagarde akan membahas ini dalam konferensi persnya. Ini akan menentukan arah pergerakan euro.“
Di Eropa, Inggris Raya telah menyebabkan gangguan dalam proses Brexit dengan kemungkinan upaya untuk menulis ulang persyaratan exit deal negara tersebut yang tampaknya bertentangan dengan hukum internasional. Pound kemudian merosot ke level terendah enam minggu di tengah kekhawatiran skenario tanpa kesepakatan.
Meningkatnya kasus pandemi corona secara global terus memicu ketidakpastian umum mengenai prospek ekonomi di masa mendatang. Ada hampir 28 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia pada 10 September, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Emas yang menjadi safe-haven yang populer selama masa ketidakpastian sosial dan ekonomi, telah mengalami kenaikan harga yang substansial sejak dimulainya pandemi Covid-19 dengan harga mencapai di atas $2.072 pada bulan Agustus.