Emas bertahan dan cenderung stabil pada hari Selasa meski pasar saat ini nantikan pertemuan Federal Reserve AS sebagai isyarat selanjutnya terhadap prospek kebijakan moneter. Sementara dolar yang menguat tipis berhasil menahan peningkatan daya tarik logam.
Emas spot diperdagangan datar pada level $ 1,780,86 per ons. Sementara emas berjangka AS hanya bergerak tipis dan diperdaganhkan pada level $1.780,70 per ons.
Dolar yang menguat tipis, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi acian AS 10-tahun masih bertahan mendekati level 1,570%.
Meski fokus pasar tertuju pada pertemuan the Fed, namun tidak ada perubahan kebijakan besar yang diharapkan dari pertemuan Fed yang berakhir pada hari Rabu. Para pelaku pasar akan memperhatikan prospek ekonomi yang akan diutarakan oleh Ketua Fed, Jerome Powell.
The Fed memangkas suku bunga acuan menjadi mendekati nol pada Maret silam, setelah pandemi melanda Amerika Serikat, dan berjanji untuk membiarkan biaya pinjaman tidak berubah sampai ekonomi mencapai lapangan kerja penuh dan inflasi mencapai 2%.
Dari Jepang, Bank of Japan mempertahankan stimulus besar-besaran pada hari Selasa dan memproyeksikan inflasi meleset dari target yakni 2% untuk tahun-tahun mendatang. Sementara pembatasan baru guna melawan lonjakan kasus COVID-19 mengaburkan prospek pemulihan ekonomi yang rapuh di negara tersebut.
Pada perdagangan logam mulia lainnya, palladium turun 0,1% ke level $2.924,67 per ons, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di $2.941 pada hari Senin. Perak turun 0,2% ke level $26,17 per ons. Platinum turun 0,3% ke level $1.240,01.