JAVAFX – Harga emas saat ini tengah berjuang menembus level $ 1.300 per ons, setidaknya untuk dua minggu ke depan, hari-hari terbaik pasar tahun ini masih ada di depan. Investor harus menunggu sampai setelah keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada 13 Juni sebelum melihat emas mendapatkan kembali kekuatannya yang hilang dan mendorong kembali ke $1.350 per ons.
Memang ada penurunan emas baru-baru ini ke level terendah lima bulan, membuat harga menembus level psikologis di $1.300 per ounce, sebagian karena keputusan suku bunga yang akan datang. Aksi jual emas menjelang keputusan suku bunga telah menjadi pola yang terdokumentasi dengan baik sejak Desember 2015. Emas menyelesaikan minggu ini di $1.299,30 per ounce, turun 0,74% dari minggu sebelumnya.
Jika melihat pasar emas secara kumulatif sejak Federal Reserve mulai normalisasi suku bunga pada Desember 2015, harga emas naik hampir 30%. Kondisi ini sangat penting melihat arah apa yang telah kita lihat terjadi dalam satu atau dua minggu terakhir.
Setelah kenaikan suku bunga Juni, pasar tidak mengharapkan langkah lain sampai Oktober atau November. Pada saat itu, diharapkan emas untuk mendapatkan kembali pemantulannya dan mendorong kembali ke kisaran yang ditetapkan antara $1.350 dan $1.400.
Diyakini emas akan rebound dengan tenang segera setelah pengumuman Fed keluar. Bulan Juni ini telah dikirim dengan sangat baik sehingga saya tidak berpikir akan butuh waktu lama bagi pasar emas untuk menyesuaikan.
Pada akhirnya, suku bunga naik, tetapi Federal Reserve tidak terburu-buru untuk meningkatkan kecepatan normalisasinya. Pasar emas akan terus diuntungkan dalam lingkungan suku bunga riil yang rendah. The Fed telah mengatakan bahwa inflasi 2% bukanlah batas, itu target dan itu akan bagus untuk emas.
Begitu pasar mencerna keputusan kebijakan moneter Federal Reserve berikutnya, ia memperkirakan ketidakpastian geopolitik akan mendukung emas. Tidak hanya investor global harus berurusan dengan kekacauan yang berkembang dalam politik AS, tetapi juga meningkatnya kekhawatiran seputar ekonomi dan stabilitas politik Eropa.
Ada kelemahan ekonomi yang berkembang dalam ekonomi Eropa dapat mendukung penguatan lebih lanjut dalam dolar AS; namun, ini tidak selalu menjadi hambatan utama bagi emas. Dari 2008 hingga 2012 emas dan dolar AS naik seiring karena pembelian safe-haven. Ini mulai terlihat sedikit menakutkan seperti periode itu lagi sekarang. Kebingungan dan kekacauan mendominasi geopolitik.
Pada akhirnya, meskipun emas telah turun tajam dari tertinggi April lalu, pasar belum melihat hari-hari terbaiknya tahun ini. Suasana ketidakpastian mendorong arus masuk ke emas dan produk emas lainnya dan itu akan terus berlanjut. Semakin banyak orang menjadi lebih sadar akan manfaat strategis dari memegang sedikit emas dalam portofolio mereka.
