JAVAFX – Saat ini merupakan momen yang tepat untuk membeli emas, karena asset ini diperkirakan akan segera mencapai harga $2000 per troy ons. Ada sejumlah sentiment yang bisa mendukung kenaikan ini, salah satunya karena kita saat ini “meminjam dari masa depan sementara tidak cukupp secara ekonomi untuk membayarnya”.
Melihat kinerja emas dalam minggu-minggu ini semenjak Covid-19 menjadi pandemi telah menjadi bintang. Harga bergejolak, sebentar berbalik lebih rendah untuk tahun ini sebelum naik ke level tertinggi sejak akhir 2012. Wabah Covid-19 telah memiliki dampak besar pada pasar emas, membawa perubahan harga besar-besaran karena investor bereaksi terhadap perkembangan baru terkait pandemi.
Akibat Corona, penambangan dan pengolahan emas terhenti, belum lagi transportasi untuk memindahkan emas juga terhambat. Ini semua menjadi tantangan disaat sarana transportasi yang normal menjadi hampir tidak mungkin.Alhasil pasokan fisik menjadi terganggu dan harga emas melonjak karenanya.
Meskipun awalnya, ketika Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret, harga emas tidak segera naik seperti yang diperkirakan banyak orang, bahkan ketika ekonomi global terpukul dengan penutupan sekolah dan bisnis di seluruh dunia. Logam mulia kemudian terpecah antara potensinya sebagai investasi surga dan menjadi asset yang diperebutkan secara gila-gilaan hingga aset yag dijual marak dalam upaya untuk mendapatkan uang tunai guna menutupi kerugian di pasar saham.
Harga emas berjangka ditutup pada $ 1,477.90 per ounce pada 18 Maret, yang merupakan posisi terendah mereka hingga saat ini, sebelum akhirnya naik ke level intraday tertinggi di $ 1,754.50 pada hari Kamis (09/04/2020) posisi tengah hari tertinggi sejak November 2012. Sudah biasa bahwa harga emas sebelum menancap kuat di posisi tertinggi, sebelumnya diawali dengan kenaikan yang lemah, naik sesaat kemududian dihantam koreksi. Sepanjang tahun ini, bagaimanapun, emas naik lebih dari 15%, versus penurunan lebih dari 14% dalam indeks S&P 500.
Emas menembus ke tertinggi baru sepanjang masa terhadap sebagian besar mata uang kecuali dolar AS, yang merupakan mata uang fiat terkuat yang tersisa. Setelah menetap di $ 1,752.80 pada hari Kamis, harga sekarang diperdagangkan di sekitar $ 171 per ons dari tertinggi intraday sepanjang masa dari $ 1.923,70 pada 6 September 2011. Kemampuan bertahann di atas $ 1.700 akan sangat konstruktif dalam hal memberikan dorongan emas untuk menembus harga tertinggi sepanjang masa, tetapi itu akan “mengambil waktu” untuk logam untuk mencapai level tersebut.
Tak heran bila gempa susulan dari wabah ini merupakan gunung es yang jauh lebih dalam, lebih luas di bawah permukaan ekonomi, maka kita bisa melihat percepatan tekanan pembelian pada emas. Sulit membayangkan ekonomi yang tumbuh subur sepanjang sisa tahun ini, dan dengan alasan itu peluang harga emas yang lebih tinggi akan terbuka lebar. Harga untuk mencapai rekor baru berpeluang lebih tinggi, daripada turun kembali dibawah $ 1.500 pada akhir tahun.
Peter Grosskopf, kepala eksekutif manajer aset Sprott, percaya harga mungkin naik melampaui rekor. “Kami adalah pengikut erat perdagangan dan aliran di pasar emas, serta analisis teknis yang mendasarinya, yang sebagian besar mengarah ke emas lebih dari $ 2.000 sekitar akhir tahun ini atau awal berikutnya,” katanya. “Ada terlalu banyak hutang di semua tingkatan. Kami telah meminjam dari masa depan, dan tidak ada cukup ekonomi untuk membayarnya. Persamaan itu membutuhkan lebih banyak represi finansial ke depan, dan emas adalah tempat persembunyian yang hebat dari proses itu, ”katanya.
Peluang di ruang penambangan emas juga berkembang. “Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli ekuitas emas yang dijual dengan ekuitas umum dalam ketergesaan untuk memenuhi margin call” bulan lalu, kata Grosskopf. “Margin mereka akan berada di level rekor ke depan.”