Harga emas melonjak sampai menyentuh level psikologis $2.000 per ounce di tengah meningkatnya permintaan untuk aset aman (safe havens) karena investor mempertimbangkan dampak geopolitik dan ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina.
Bullion memperpanjang kenaikan setelah membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2020 di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa hukuman terhadap Rusia dapat meredupkan pertumbuhan global dan lebih lanjut memicu inflasi. Gangguan pasokan komoditas tambang dan energi menambah tekanan harga, pada saat Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga.
Emas berjangka naik sebanyak 2% menjadi $2.005.20 per ounce, atau naik sebanyak 4,2% dari minggu lalu. Memanasnya tensi geopolitik di Eropa menjadi kekhawatiran para investor sehingga berlindung ke aset aman seperti emas yang memang dikenal sebagai lindung nilai saat ada krisis ekonomi maupun politik.
Resisten emas saat ini yang terdekat adalah di $2015 yaitu harga tertinggi bulan Agustus 2020 yang lalu.
