Emas kembali tertekan di awal perdagangan AS sesi Senin, bahkan saat ini menuju ke level terendahnya dalam 10 bulan. Logam mulia tertekan atas kenaikan yield obligasi pemerintah AS dan indeks dolar AS yang sedang naik daun.
Meningkatnya yield obligasi pemerintah tetap menjadi sorotan untuk memulai perdagangan pekan ini dan tetap menjadi elemen penurunan untuk pasar saham. Obligasi AS 10-tahun diperdagangkan sekitar 1,61% pagi ini. Pasar saham global beragam, dengan indeks Asia sebagian besar melemah dan indeks Eropa sebagian besar menguat. Saham Asia tertekan oleh lebih banyak tawaran oleh pemerintah China yang menunjukkan utang konsumen dan spekulasi pasar saham akan ditahan.
Ketegangan semakin meningkat di Timur Tengah setelah serangan pesawat tak berawak oleh pemberontak Houthi yang didukung Iran di fasilitas minyak utama Arab Saudi pada akhir pekan. Saudi mengatakan serangan itu tidak akan memengaruhi tingkat produksi minyak Saudi secara keseluruhan. Meski begitu, masalah ini patut mendapat pengawasan ekstra karena konflik militer Arab Saudi-Iran lebih lanjut dapat berdampak pada minyak yang mengalir keluar dari Teluk Persia.
Dalam berita lainnya, China melaporkan ekspornya naik 60,6% pada periode Januari-Februari, sementara impor naik 22,2%, tahun ke tahun. Kedua angka tersebut melampaui ekspektasi pasar dan lebih jauh menunjukkan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah bergerak maju.
Emas berjangka April turun $11,10 pada $ 1,687.40. Perdagangan logam lainnya, perak Comex kontrak Mei terakhir turun $0,132 pada $25,15 per ons.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat dan mencapai level tertinggi di 3 setengah bulan dalam semalam.