Emas Semakin Memikat Atas Lemahnya Obligasi dan Dolar AS

0
92

Emas stabil di dekat level tertinggi sejak akhir Februari pada perdagangan sesi Jumat ini, dan tengah menuju kenaikan mingguan keduanya berturut-turut. Kenaikan emas didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi AS dan melemahnya dolar.

Emas Spot diperdagangkan datar di level $1.762,70 per ons, setelah capai level tertinggi sejak 26 Februari di $1.769,37 di sesi Kamis. Sementara, emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $ 1.763.80. Bullion naik lebih dari 1% sepanjang minggu ini.

Imbal hasil obligasi acuan US merosot ke level terendah satu bulan, mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga. Sementara dolar AS menuju penurunan mingguan terburuknya tahun ini.

Sementara itu, data menunjukkan ekonomi Cina tumbuh pada laju rekor di kuartal pertama, tumbuh 18,3% dari tahun sebelumnya. Laporan data ekonomi baru-baru ini dari China dan Amerika Serikat mengangkat harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat dan mendorong investor untuk mencari aset yang lebih berisiko.

Awal pekan ini, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan pejabat Fed lainnya, memperkirakan ekonomi yang lebih cerah dan periode singkat dari inflasi yang lebih tinggi tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter dan bank sentral akan mempertahankan dukungannya sampai krisis selesai.

Emas cenderung mendapat keuntungan dari langkah-langkah stimulus yang luas dari bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Pada perdagangan logam lainnya, perak tergelincir 0,1% menjadi $25,84 per ons. Palladium naik 0,2% pada $2,744.91, dan naik sekitar 4% untuk minggu ini. Dan platinum naik 0,4% menjadi $1.198,04.