Harga emas diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada Rabu di sesi Asia, tetapi masih di dekat level terendah tujuh minggu. Sementara itu dolar mendekati level tertinggi sepuluh bulan dan kenaikan imbal hasil Treasury AS juga memberikan tekanan pada aset safe-haven, dengan ekspektasi kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.
Emas berjangka naik tipis 0,20% menjadi $1,741,05 pada pukul 11:48 ET (3:48 GMT), setelah jatuh ke $1,726,19, level terendah sejak 11 Agustus, pada hari Selasa. Dolar, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis pada hari Rabu tetapi tetap mendekati level tertinggi lebih dari 10 bulan yang disentuh sehari sebelumnya.
Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun tetap mendekati puncak lebih dari tiga bulan karena investor juga memantau kebuntuan batas utang setelah Partai Republik di Senat memblokir langkah Demokrat untuk menaikkan batas utang.
Baik Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan bahwa default karena kegagalan menaikkan plafon utang akan memiliki konsekuensi bencana dalam kesaksian mereka sebelum sidang Komite Perbankan Senat pada hari Selasa. Powell dan Yellen juga akan bersaksi di depan sidang Komite Perbankan DPR pada hari Kamis.
Kepala bank sentral, termasuk Powell, Andrew Bailey dari Bank of England, Haruhiko Kuroda dari Bank of Japan, dan Christine Lagarde dari European Central Bank (ECB) juga akan berpartisipasi dalam panel Forum ECB di hari Rabu ini.
Sementara itu, indeks Keyakinan Konsumen Conference Board (CB) AS turun untuk bulan ketiga berturut-turut dan berada di 109,3 pada September. Di Asia Pasifik, data dari Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong menunjukkan pada hari Selasa bahwa impor emas bersih China melalui Hong Kong pada Agustus turun sedikit dari Agustus.
Harga emas dilihat pada MT5 di PT JavaGlobal Futures, Rabu sore berada di level $1742,20, berada diatas Pivot Point harian $1738,50 dan berpeluang dekati R1 daily di level $1749,17.