JAVAFX – Pada perdagangan bursa komoditi logam di hari Kamis (16/7), harga Emas berjangka terpantau turun di Asia karena para pelaku pasar pesimis dari aset safe haven di tengah kekhwatiran terus melonjaknya kasus pandemi corona.
Emas berjangka turun 0,02% menjadi $1.813,35.
Vaksin Covid-19 potensial Moderna (NASDAQ: MRNA) melaporkan hasil positif dari uji coba awal pada hari Selasa. Tim peneliti melaporkan dalam New England Journal of Medicine bahwa semua 45 subjek uji mengembangkan antibodi yang menetralkan dalam aliran darah mereka pada tingkat yang sebanding dengan yang ditemukan pada orang yang selamat dari virus corona.
Anthony Fauci, ahli terkemuka penyakit menular di AS bahwa negara itu akan memenuhi tujuannya dengan vaksin Covid-19 pada akhir tahun, memacu harapan pemulihan ekonomi.
Rusia juga berhasil menyelesaikan uji coba vaksin Covid-19 tahap awal. Dikembangkan oleh Universitas Kedokteran Negeri Moskow Pertama dan Rumah Sakit Klinik Militer Utama Burdenko, vaksin melaporkan hasil awal yang optimis pada hari Rabu.
Dalam perkembangan lain yang mengurangi permintaan untuk emas, Presiden AS Donald Trump mengindikasikan bahwa ia tidak ingin semakin memperburuk ketegangan dengan China dan akan menahan diri dari sanksi lebih lanjut pada pejabat tinggi untuk saat ini.
Ekonomi Tiongkok (China) tumbuh 3,2% tahun ke tahun pada kuartal kedua tahun 2020, berbalik dari kontraksi 6,8% di kuartal pertama saat serangan virus Corona menghantam China.
Angka terbaru yang dirilis hari berada diatas perkiraan pasar yang memprediksi pertumbuhan 2,5%, Ketika Langkah-langkah penutupan berakhir dan pembuat kebijakan pemerintah meningkatkan upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemic virus corona.
Pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua membuka harapan China untuk terhindar dari resesi ekonomi.
Sementara itu produksi industri Tiongkok juga tumbuh positif 4,8% atau naik dari periode sebelumnya 4,4% dan sesuai dengan perkiraan para analis.