Emas menguat pada perrdagangan sesi Senin, memanfaatkan melemahnya dolar AS menjelang serangkaian data ekonomi AS yang dirilis pekan ini. Sementara logam katalis otomatis paladium bertahan dan menguat setelah melampaui level $3.000 per ons di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan di sesi sebelumnya.
Emas spot naik 0,1% menjadi $1,770.66 per ons. Emas berjangka AS naik 0,2% menjadi $1.770.30 per ons. Indeks dolar turun 0,1% terhadap mata uang mayoritas, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Palladium naik 0,3% menjadi $2.944,19 per ons, setelah pada sesi Jumat berhasil mencapai level tertinggi sepanjang masa di $3.007,73 per ons. Sementara itu, Perak stabil di $25,90 per ons. Platinum naik 0,3% menjadi $1,202,17.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Minggu meredam kekhawatiran mengenai rencana Presiden Joe Biden untuk infrastruktur, pekerjaan dan keluarga yang akan menyebabkan inflasi. Yellen mengatakan pengeluaran akan dilakukan secara bertahap dalam lebih dari satu dekade.
Belanja konsumen AS rebound pada Maret di tengah melonjaknya pendapatan karena rumah tangga AS yang menerima tambahan dari uang bantuan pandemi COVID-19 dari pemerintah.
Emas fisik di India dijual dengan harga diskon untuk pertama kalinya pada 2021 di minggu lalu. Lonjakan kasus virus korona mendorong pembatasan ketat dan menjauhkan pembeli.
Konsumsi emas China melonjak 93,9% dalam tiga bulan pertama dari kuartal yang sama tahun sebelumnya, Asosiasi Emas China mengatakan pada hari Jumat.
Pasar saham Asia dimulai dengan pergerakan yang lambat di awal perdagangan Senin, karena liburan di China dan Jepang mengurangi volume, dengan pasar menantikan data ekonomi dari Amerika Serikat minggu ini.
Presiden Bank Federal Reserve Dallas Robert Kaplan pada hari Jumat menyerukan untuk memulai pembicaraan tentang pengurangan dukungan bank sentral bagi perekonomian. Beliau memperingatkan akan ketidakseimbangan di pasar keuangan dan berpendapat bahwa ekonomi pulih lebih cepat dari yang diharapkan.
