JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(21/8/2017), emas menguat tipis di awal pekan perdagangannya setelah di Jumat lalu sempat melewati level psikologis $1300 per troyounce dengan tetap adanya dorongan aksi safe haven emas yang muncul kembali pasca kisruh politik di Gedung Putih AS serta latihan militer di Semenanjung Korea.
Emas sepertinya masih ingin melewati kembali level psikologis $1300/troyounce pada perdagangan awal pekan ini didukung oleh konflik Semenanjung Korea dan konflik di Gedung Putih.
Sejauh ini, latihan militer AS-Korsel memang tidak perlu dirisaukan, namun biasanya tindakan persuasif juga akan dilakukan oleh Korea Utara dimana ditakutkan bahwa uji coba peluncuran rudalnya kembali akan dilakukan oleh Pyongyang. Tujuan rudal sekarang ingin menjangkau pangkalan militer AS di Guam.
Bila memang terjadi saling unjuk kekuatan tersebut, maka emas masih dalam naungan safe havennya. Tetapi ini tidak akan banyak levelnya karena fokus tetap di the Fed jelang simposium Jackson Hole di pekan ini.
Faktor latihan militer bersama dalam menghadapi ancaman Korea Utara tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $4,10 atau 0,32% di level $1287,85 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak menguat $0,01 atau 0,06% di level $17,01 per troy ounce.
Selain itu penguatan emas dikarenakan makin rendahnya kemampuan Trump dalam menerapkan kebersamaan serta saling menghormati antar pebisnis AS, sehingga membuat investor pasar global semakin bingung dalam menatap masa depan agenda ekonomi AS dalam menghadapi keras kepalanya Trump sehingga dikuatirkan bahwa hal ini bisa membuat pembangunan ekonomi serta kemajuan negaranya akan tertunda.
Masih menjadi polemik utama dalam perdagangan selama ini dengan upaya perbaikan ekonomi yang akan dilakukan Trump sepertinya terus mendapatkan cobaannya sehingga membuat situasi dolar AS belum mampu menekan mata uang utama dunia lainnya.
Beberapa data ekonomi AS kembali menunjukkan tren positif akhir pekan lalu dimana sentimen konsumen Michigan dilaporkan diatas perkiraan pasar dan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya. Ini pertanda bahwa ekonomi AS masih sangat menjanjikan bagi pasar luar negeri bahwa merupakan tempat investasi yang menguntungkan sehingga peluang kenaikan suku bunga the Fed tentu masih ada.
Seperti kita ketahui bahwa harga emas atau logam mulia ini sangat sensitif dengan mendengar suku bunga the Fed, dimana bila suku bunga naik maka emas langsung melemah, dan bila suku bunga AS turun atau ditunda kenaikannya maka harga emas langsung tersenyum simpul.
Dengan perubahan atau penundaan kenaikan suku bunga tersebut maka surat hutang pemerintah AS tidak menarik untuk dikoleksi karena memberikan imbal hasil yang kecil sehingga emas sepertinya lebih menarik sebagai alat penyeimbang inflasi.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: newsworldindia (.com)