Emas Menggebrak Dan Menuju Kenaikan Mingguan Ketiganya

0
116

Emas kembali menguat pada perdagangan sesi Jumat dan bersiap menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Apalagi kalau bukan karena melemahnya dolar AS, penurunan imbal hasil obligasi seperti biasanya yang menggerakan harga emas.

Kenaikan emas ini juga didorong oleh melemahnya pasar ekuitas setelah proposal Presiden AS Joe Biden. Pemerintahan Joe Biden berencana menaikkan pajak capital gain guna mendorong investor untuk berbondong-bondong menuju emas batangan.

Emas spot naik 0,2% menjadi $1.787,11 per ons, setelah mencapai level tertinggi sejak 25 Februari di $1.797,67 pada hari Kamis. Harga emas naik sekitar 0,6% sepanjang pekan ini. Sementara itu emas berjangka AS naik 0,4% menjadi $1.788.10 per ons.

Indeks dolar turun 0,1% terhadap mata uang mayoritas. Dengan melemahnya dolar, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara itu imbal hasil obligasi AS 10-tahun kembali turun. Penurunan imbal hasil ini juga tas berita bahwa Biden akan mengusulkan kenaikan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi. Mereka diminta mendanai sekitar $1 triliun dalam perawatan anak, pendidikan pra-taman kanak-kanak universal dan cuti berbayar untuk pekerja.

Dari data ekonomi, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran turun ke level terendah 13 bulan minggu lalu.

Swiss pada Maret mencatat ekspor emas bulanan terbesar dalam 10 bulan karena pengiriman ke India melonjak ke level tertinggi sejak 2013, data bea cukai Swiss menunjukkan.

Sementara itu, Bank sentral Uzbekistan akan melanjutkan penjualan emasnya ketika harga emas mencapai puncaknya, kata wakil gubernur Behzod Khamraev.

pada logam mulia lainnya, Palladium naik 0,1% menjadi $2.840 per ons. Namun, masih di bawah rekor $2.891,50 yang dicapai pada hari Kamis. Sebagian besar analis meyakini palladium masih dapat berlanjut menuju $3.000 per ons. Ini disebabkan meningkatnya pembelian logam oleh pabrik mobil, yang membuat kekurangan pasokan.

Pada logam lainnya, permintaan perak global akan naik tahun ini ke level tertinggi sejak 2015, Silver Institute mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Kamis. Namun perak turun 0,3% menjadi $26,10 per ons. Platinum sedikit berubah di harga $1,203.10.