JAVAFX – Mengacu pada pergerakan emas sepanjang 200 hari terakhir, harga kini berada diatas rata-rata. Hal ini menjadi modal bagi hadirnya sentiment bullish dengan bersandar pada pergerakan yang lebih tinggi sebagau prasyarat diatas posisi Fibonacci retracement pada posisi 38.2%. Sebaliknya kegagalan emas untuk bisa bertahan diatas rata-rata harga tersebut, membuka resiko penurunan lebih lanjut hingga ke $1450.
Kembalinya aksi risk appetite dikalangan investor kembali menjadi sumber keberatan harga emas untuk bergerak lebih tinggi. Emas menderita ketika para investor memburu kas untuk membayar margin call di pertengahan minggu ini. Pada hari Jumat, paku ditambahkan kepada peti mati yang dihantarkan ketika Presiden AS Donald Trump menyatakan kondisi darurat nasional dan memungkinkan lebih dari $ 40 miliar dana FEMA untuk berurusan dengan krisis COVID.
Langkah ini mengirim pergerakan saham jauh lebih tinggi dan perbendaharaan AS lebih rendah, sehingga menekan imbal hasil Obligasi AS lebih tinggi, dimana pada akhirnya menurunkan harga emas ke garis support mingguannya. Dalam pertarungan terakhir, emas kembali ke level yang terlihat selama terjadi aksi jual likuiditas pada akhir Februari, sekitar $ 1.560 per troy ons. Sebelum kemudian emas kembali turun hingga $ 1.504.34 per troy ons. Harga ini tepat di atas batas rata-rata pergerakan harga emas dalam masa 200 hari di $ 1.497. Aksi jual para investor bertumpu pada kebutuhan untuk mendapatkan likuiditas dan menutupi kerugian.
Masa kekacauan ini dapat mendorong penjualan likuiditas semacam itu, tekanan terus turun pada suku bunga riil, dan sifat asimetris dari fungsi reaksi bank sentral, menawarkan dukungan fundamental yang kuat dan menunjukkan penurunan akan dibeli oleh komunitas investasi. Dalam skenario seperti itu, pasar bergerak menuju likuiditas dan area sebelumnya dari volume tinggi adalah melalui tingkat retracement Fibonacci 38,2% dimana titik krusial di $ 1,588. Ini adalah level yang juga berkorelasi pada posisi tertinggi di akhir Januari dan awal Februari.
Sepekan kedepan ini, salah satu isu yang ditunggu adalah keputusan suku bunga Federal Reserve. Pergerakan menuju batas 0 kemungkinan akan menjadi beban pada dolar AS yang pada gilirannya akan memungkinkan harga emas untuk memimpin lebih tinggi. Namun, jika gagal mengangkatnya, sekali lagi kisaran harga dibawah batas rata-rata pergerakan selama 200 hari akan membuka emas kembali mentargetkan koreksi ke $ 1450.