JAVAFX – Harga emas memperpanjang pemulihannya dari posisi terendah dalam dua bulan ini di $ 1785, untuk ketiga harinya berturut-turut dalam perdagangan di hari Selasa (09/02/2021), didukung oleh kebangkitan perdagangan yang reflektif di tengah meningkatnya optimisme pada berlalunya paket stimulus $ 1,9 triliun di Kongres AS.
Perdagangan reflektif meningkatkan lindung nilai inflasi sehingga membebani dolar AS yang merupakan asset safe haven, tempat berlindung. Greenback juga semakin menderita, setelah investor meragukan reli baru-baru ini yang didorong oleh optimisme ekonomi AS. Reli Bitcoin yang terjadi paska berita investasi senilai $ 1,5 miliar oleh Tesla semakin melengkapi tekanan sakit pada Dolar AS. Pada akhirnya, variasi sentiment ini menawarkan angin tambahan bagi laju pemulihan emas yang kini tengah bullish kembali.
Dikabarkan bahwa prospek stimulus fiskal AS dalam jumlah yang lebih besar dan kebijakan moneter ultra rendah dari Federal Reserver yang berkelanjutan, akan membuat harga emas tetap naik. Pasar memang menantikan pembaharuan pada bagian depan stimulus di tengah kurangnya data ekonomi AS yang relevan sebagaimana dijadwalkan. Meskipun lonjakan imbal hasil Treasury AS di tengah meningkatnya ekspektasi inflasi AS kemungkinan dapat membatasi kenaikan harga emas saat ini.
Harga emas tengah menuju level psikologis keatas di $1850. Konfirmasi kenaikan setidaknya akan terjaga jika harga mampu bertahan di atas $1840 dalam perdagangan saat ini. Target berikutnya yang relevan adalah di $ 1875 sebagai posisi harga tertinggi di bulan Januari, untuk itu pasar berharap akan lebih banyak pembeli masuk.
Di sisi lain, tekanan harga ke $ 1834 akan mengekspos koreksi ke $ 1814. Bahkan bila cukup kuat, akan mencoba untuk kembali ke kisaran harga $ 1792 sebagai pilihan terakhir bagi para pembeli emas.