JAVAFX – Harga emas naik ke level tertinggi dua mingguan pada hari Selasa karena strain baru pneumonia di China memicu kekhawatiran epidemi yang lebih luas yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, memicu serangan tiba-tiba penghindaran resiko dan penjualan saham di Asia.
Harga spot gold menyentuh level tertinggi sejak 8 Januari di $1568.36 dan naik 0.3% pada $1566.05 per ounce. Emas berjangka AS naik 0.4% lebih tinggi ke level $1566.30.
Saham Asia tergelincir karena corona virus baru telah menyebar ke lebih banyak kota di China dan kekhawatiran yang meningkat tersebar lebih jauh dengan banyaknya orang bepergian untuk liburan Tahun Baru Imlek.
Harga emas didorong olh “penyebaran virus yang cepat dari Wuhan, China yang telah menyebabkan kepanikan,” kata Margaret Yang Yan, seorang analis pasar di CMC Markets.
“Liburan Tahun Baru Imlek akan memperburuk situasi karena orang-orang pasti akan bepergian ke Tiongkok. Ketakutan akan wabah akan meningkatkan permintaan emas untuk beberapa hari lagi, ”tambahnya. China akan mulai merayakan Tahun Baru Imlek akhir pekan ini.
Yen juga menguat karena kekhawatiran wabah yang lebih luas, yang telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia untuk mengadakan pertemuan darurat untuk menilai situasi.
Meningkatkan tawaran safe-haven lebih lanjut, tiga roket Katyusha jatuh di dalam Zona Hijau Baghdad yang menampung gedung-gedung pemerintah dan misi asing, dan Dana Moneter Internasional pada hari Senin memangkas perkiraan pertumbuhan global untuk tahun 2020 dan 2021.
Bullion dianggap sebagai aset yang aman selama masa ketidakpastian keuangan dan geopolitik.
Swendy
sumber cnbc.com
