Emas Masih Tertahan Di level Terendah di Lebih Dari 2 Minggu

0
112

Emas masih belum mampu bangkit dan tertahan di dekat level terendah di lebih dari dua minggu pada hari Jumat. Emas terbebani oleh penguatan dolar AS, sementara pasar saat ini hanya fokus pada data non-farm payrolls AS untuk bulan Mei. Taruhan atas kemungkinan pengurangan langkah-langkah stimulus oleh Federal Reserve semakin kuat.

Emas spot turun 0,1% pada level $1.868,89 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 19 Mei di $1,855,59. Emas mencatat penurunan 1,8% sejauh minggu ini. Sementara emas berjangka AS stabil di harga $1,872,60 per ons.

Dengan masih kuatnya dolar AS, kenaikan imbal hasil Treasury AS menyebabkan masih terjadi aksi jual pada logam mulia tersebut.

Indeks dolar naik hingga ke level tertinggi tiga minggu terhadap mata uang mayoirtas, yang membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik menjadi 1,63%.

Saat ini, fokus tertuju pada data pekerjaan AS yang akan dirilis hari ini, sebagai petunjuk lanjutan tentang pemulihan pasar tenaga kerja di ekonomi terbesar dunia dan tindakan kebijakan jangka pendek dari The Fed.

Secara tehnikal emas spot masih berpeluang naik ke kisaran $1,870-$1,889, karena emas terlihat koreksi relatif jauh. Namun sangat kecil kemungkinan menembus angka 1.890.

Pada perdagangan logam lainnya, perak tergelincir 0,5% menjadi $27,31 per ons dan akan mengakhiri minggu ini dengan penurunan mingguan terbesar sejak akhir Maret. Palladium turun 0,6% menjadi $2.823,42 dan platinum turun 0,6% pada $ 1.150,50.